ANOSMIA adalah kondisi ketika indra penciuman tidak berfungsi. Namun, kondisi ini tidak serta merta menjadi gejala Covid-19. Sebagian besar kasus anosmia bersifat sementara, tetapi pada beberapa kasus lainnya bisa menjadi tanda masalah kesehatan serius.
Salah satu tanda anosmia yang jelas dirasakan adalah hilangnya penciuman. Normalnya, ketika kamu mencium bau, sel saraf penciuman akan menerima dan memberikan sinyal ke otak.
Selanjutnya, otak akan mengidentifikasi dan mengenali bau tersebut.
Namun, pada penderita anosmia, kerja indera penciuman tidak bisa berfungsi secara semestinya sehingga kemampuan penderita dalam mencium bau jadi menurun (hiposmia) atau hilang sama sekali (anosmia).
Baca juga: 6 Manfaat Kesehatan Daging Kelapa
Beda Anosmia dengan Gejala Covid
Dikutip dari Alodokter, penyebab anosmia yang paling umum adalah hidung tersumbat akibat flu, alergi, sinusitis, atau iritasi karena kualitas udara yang buruk.
Dalam hal ini, anosmia biasanya bersifat sementara dan bisa sembuh tanpa pengobatan.
Selain itu, anosmia juga bisa terjadi karena adanya sesuatu yang menghalangi masuknya udara ke dalam hidung, seperti polip hidung, tumor, atau kelainan tulang di dalam hidung.
Anosmia juga bisa terjadi karena adanya gangguan pada otak atau saraf penciuman.
Pada kasus ini, reseptor di dalam hidung yang berfungsi menerima dan mengirimkan sinyal bau ke otak tidak bekerja dengan baik atau tidak mampu mengolah informasi dengan semestinya.
Ada banyak kondisi yang juga dapat menyebabkan gangguan ini, di antaranya: proses penuaan, cedera pada hidung dan otak, obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, antidepresan, atau obat penyakit jantung.
Selain itu, anosmia juga dapat terjadi karena paparan bahan kimia beracun, seperti pestisida, radioterapi untuk kanker pada kepala atau leher, penyalahgunaan kokain, dan ondisi medis atau penyakit tertentu, seperti tumor otak, COVID-19, diabetes, stroke, epilepsi, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, kekurangan nutrisi, dan gangguan hormonal.
Pada sebagian kecil kasus, anosmia juga bisa disebabkan oleh kondisi genetik atau keturunan yang membuat seseorang lahir tanpa indera penciuman. Kondisi ini disebut juga anosmia bawaan.[ind]