SEORANG ibu bule di Amerika sedang bersama dengan putrinya yang berjilbab. Ia sendiri tidak mengenakan jilbab.
Ketika seorang wartawan mewawancarainya, ternyata ibu itu mengatakan kalau ia non muslim. Tapi, ia senang kalau anaknya muslim dan mengenakan hijab.
Kenapa bisa begitu? Ibu paruh baya itu pun mengungkapkan, “Sayang senang putri saya muslim dan berhijab. Karena dengan begitu anak-anak saya menjadi sangat hormat kepada ibunya.”
Awalnya, ibu itu menceritakan kalau ia begitu terpesona dengan suasana di sebuah madrasah di Amerika. Anak-anak di sana begitu hormat kepada ibunya. Mereka mencium tangan ibu-ibu mereka.
Ia ingin sekali anak-anaknya bisa seperti itu: hormat dan begitu mencintai ibunya. Ibu itu menanyakan, apa boleh putrinya yang masih kecil ikut sekolah di madrasah. Ia tidak masalah jika putrinya masuk Islam.
Setelah mendapat izin dan ikutan sekolah di madrasah, putrinya begitu kerasan dan senang. Ia pun tumbuh besar dalam asuhan guru-guru muslim di sana hingga dinikahkan dengan pemuda muslim.
Kini putri ibu itu sudah punya anak. Dan anak-anak mereka mengikuti jejak ibunya untuk tetap mencintai dan menghormati ibu dan neneknya. Meskipun neneknya belum masuk Islam.
Trend Baru Masyarakat Barat terhadap Islam
Fenomena di atas hanya sebagian dari potret wajah Islam di negeri Barat seperti Amerika dan Eropa. Mereka tidak lagi tertarik untuk memusuhi Islam.
Hal ini karena mereka menyadari bahwa tetangga, teman, kerabat mereka yang muslim ternyata tidak seperti yang digambarkan oleh media massa.
Mereka yang muslim ternyata jauh lebih peduli dari yang non muslim. Mereka dikenal sangat ramah, gemar membantu yang kesusahan, berbusana sopan, dan well inform tentang pendidikan.
Citra yang tidak dibuat-buat ini pun kian besar seperti guliran bola salju yang terus membesar. Tidak heran jika propaganda terorisme sudah tidak laku lagi di Amerika dan Barat.
Sejumlah tokoh di sana pun tidak sungkan lagi menyatakan diri telah masuk Islam. Salah satunya, adik dari mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair.
Bahkan London membuat fenomena baru, yaitu terpilihnya wali kota yang muslim. Mereka tidak lagi takut dengan Islam dan umatnya.
Kini, masjid-masjid menjamur di Amerika dan Eropa. Warga non muslim pun tidak lagi takut dan sungkan untuk mencoba melihat-lihat keadaan di sana. Di antara mereka ada yang rutin mengikuti kajian Islam, meskipun belum masuk Islam.
Jadi, kenapa takut dengan Islam? [Mh]