ChanelMuslim.com – Suka menghadiri pesta, Gita Orlin terinspirasi mendesain baju. Banyaknya undangan acara ataupun pesta, wanita yang menetap di Surabaya ini mengaku dirinya terpikirkan untuk membuat baju sendiri.
Desain baju yang dibuatnya sering ditanya. Gita Orlin pun menjual baju desainnya pada teman-teman yang memesan.
“Iya aku awalnya kepikiran karena suka dateng ke acara pesta, sampe akhirnya banyak yang mesen dan sekarang aku seriusin,” ujar Gita Orlin di kawasan Jakarta, Sabtu (06/10).
Selama merancang desain baju, proses karirnya dirasa mulus. Ia mengaku mengikuti dan menyesuaikan arus perkembangan zaman. Meski mengikuti arus zaman, Gita Orlin tetap mendesain baju secara natural.
Desain natural tanpa dibuat-buat, tapi rancangannya terus semakin berinovasi. Dari desain ke desain, Gita menginginkan desainnya selalu ada perbedaan. Ia berusaha menyenangkan pelanggan terlebih dengan desain yang up to date.
Selain itu, Gita Orlin yang mulai mendesain baju setelah suka menghadiri pesta, nyatanya ia memiliki passion di dunia fashion sejak kecil. Namun, ia tak pernah mengembangkannya hingga sempat masuk jurusan Hukum di salah satu universitas negeri.
Kesempatan mendesain baju juga berawal dari larangan suami. Ia diminta untuk tidak kerja kantoran. Desainer cantik ini pun mencoba usaha dari rumah. Bagi Gita, bekerja, berkarya sekaligus mengontrol anak di rumah bisa lebih efisien.
Karya-karyanya di tahun awal menjadi desainer masih belum memproduksi hijab. Empat tahun belakangan ini, Gita Orlin yang memutuskan berhijab juga sekaligus mendesain hijab.
“Terus kan desainer itu pasti mengeluarkan sisi identitas mereka ya, begitu pun saya,” tambahnya.
Ia merasa sebuah identitas dari desainer tidak bisa dipaksakan dan hanya datang dari hati. Identitasn tersebut tidak bisa dibuat-buat, sehingga setiap desainer memiliki karakter. Dari karakter hasil karya desainer, desain baju tidak mudah dijiplak orang lain.
Secara umum, identitas karya Gita Orlin lebih girly dan feminim. Ada juga sisi maskulin yang sebenarnya akan dimasukkan, tapi tetap saja terlihat girly hingga dari segi warna yang diambil.
“Biar ada karakter, idenya suka dapet malem, travelling jga setahun sekali kalau luar negeri, yang dekat-dekat juga sering. Pikiran pokoknya harus relax biar konsen mikirin ide dan konsepnya,” tutupnya. (firda)