HIJABERSMOM Community Bekasi mengadakan Bekasi Membatik pada 30 September sampai 9 Oktober 2022 di Grand Galaxy Park Mall, Bekasi.
Bekasi Membatik ini merupakan salah satu upaya HMC Bekasi memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh tiap tanggal 2 Oktober.
Bersinergi dengan Charismakey, HMC Bekasi selama 10 hari ke depan akan mempersembahkan Talkshow, beragam Workshop, Trunkshow dan Fashion Bazaar.
Hari pertama dari ajang Bekasi Membatik berisi opening yang diiringi dengan Talkshow oleh dua orang designer asal Pekalongan, Atika Husein dan Qonita Gholib. (Jum’at, 30/09/2022)
Baca Juga: Hijabersmom Community Bekasi, Wadah Pengembangan Kreatifitas Ibu-Ibu Muslimah
Hijabersmom Community Bekasi Peringati Hari Batik Nasional Melalui Ajang Bekasi Membatik
Atika Husein merupakan Fashion Designer dari Tieka Huza brand yang lahir dari orangtua pengrajin batik.
Ia menceritakan bahwa pada awalnya Batik Huza yang didirikan oleh orangtuanya pada tahun 1985 hanya memproduksi baju-baju harian lalu berkembang menjadi produk pakaian lainnya, seperti gamis, kemeja, sprei dan lain-lain.
Selama mengembangkan Batik Huza, Atika berusaha untuk menciptakan fashion batik yang lebih modern dan digemari oleh anak-anak muda.
Ia mulai membuat batik dengan warna-warna yang lebih soft dengan model pakaian yang lebih modern.
Menurutnya perkembangan batik saat ini sangat berbeda dengan zaman dahulu. Warna batik yang cenderung coklat kini banyak ditemukan beragam warna.
“Motifnya pun juga berbeda, paduan motif polos dan motif batik banyak ditemukan pada pakaian-pakaian batik masa kini,” ucap Atika.
Demikian pula Batik Qonita, brand fashion satu ini lahir dari kecintaan terhadap Batik.
Batik Qonita telah berdiri sejak tahun 1995 oleh seorang pengrajin bernama Najah Al-Juhi dan dikembangkan oleh anak pertamanya, Qonita Gholib.
Qonita Gholib sejak kecil telah bercita-cita menjadi Fashion Designer yang bisa mengembangkan model Batik lebih modern.
Mulanya Batik Qonita mengenalkan produk-produknya berupa home dress batik yang kini dikenal dengan Daster Qonita.
Namun belakangan Batik Qonita telah memproduksi beragam jenis produk berbahan batik seperti gaun sutra premium, kemeja sutra premium, daster, sampai berbagai produk non fashion seperti sprei, mukena dan produk-produk lainnya.
Qonita berharap anak muda sekarang tidak lagi malu menggunakan batik karena sudah banyak tersedia batik modern dengan beragam model.
Ia juga menambahkan bahwa perkembangan fashion batik saat ini tidak hanya dikenakan di acara-acara resmi namun juga bisa digunakan untuk daily.
Baik Atika maupun Qonita mengungkapkan upaya mereka dalam menciptakan model-model batik kekinian.
“Selama memproduksi batik selalu ada trial and error, karena tidak semua kain memenuhi syarat untuk menjadi batik,” ungkap Atika.
“Walaupun sekarang banyak ditemukan pakaian dengan motif batik, namun belum tentu bisa dikatakan sebagai batik karena batik yang sesungguhnya adalah yang melalui proses dimasak di atas malam, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan tersendiri,” tambah Qonita.
Atika dan Qonita sama-sama berharap batik semakin melekat dan dicintai oleh masyarakat masa kini sebagai wujud menghargai warisan bangsa. [Ln]