ChanelMuslim.com- Ada yang lain dari pemandangan di jalan-jalan protokol kota besar sekitar tiga pekan terakhir ini. Yaitu, terpampangnya sosok-sosok tertentu dalam bentuk baliho.
Jangan ditanya soal ukurannya. Wajah-wajah dari sosok yang sudah dikenal publik itu bisa dilihat dari jarak jauh. Entah berapa biaya pasang iklannya. Tentu sangat mahal.
Media mencatat, salah satu baliho dari tokoh tertentu yang dipajang di Solo, biayanya mencapai 450 juta rupiah per bulan. Itu baru salah satu kota, bagaimana biayanya untuk seluruh kota?
Pertanyaannya, untuk apa mereka rela membayar mahal demi untuk memasang baliho? Bukankah sosok mereka sudah dikenal banyak orang. Dan bukankah pemilu masih tiga tahun lagi.
Jawabannya memang masih menyimpan misteri. Kalau memang ditujukan untuk momen pemilu 2024, apa tidak terlalu boros? Di sisi lain, apa tidak justru membuat rakyat menjadi muak karena terlalu lama melihat sosok-sosok itu.
Anehnya, bukan hanya satu tokoh. Melainkan banyak tokoh. Dan semuanya tokoh politik tanah air. Hampir bisa dipastikan, tujuan baliho mereka sebagai promosi bahwa mereka siap menjadi calon pemimpin nasional.
Jika memang itu tujuan menjamurnya baliho-baliho, bisa dibilang ini sebagai fenomena yang sangat miris. Bagaimana mungkin sosok-sosok itu tega “membuang-buang” uang di tengah rakyat yang dalam keadaan sangat sulit.
Hampir dua bulan ini, rakyat dihadapkan dua pilihan serba sulit di masa PPKM. Keluar rumah, ada risiko covid. Diam di rumah, risiko pailit.
Rakyat kini dihadapkan dengan dua krisis sekaligus. Yaitu, krisis kesehatan yang bisa membawa kematian. Juga krisis ekonomi yang menggiring ke jurang kebangkrutan.
Semestinya, baliho-baliho mahal itu berisikan pesan-pesan yang menenangkan rakyat tanpa embel-embel wajah seseorang. Atau langsung dialihkan ke bantuan produktif untuk usaha kecil rakyat.
Fenomena baleho akhirnya menyadarkan rakyat bahwa mereka tidak sedang menghadapi dua krisis. Tapi tiga krisis sekaligus. Yaitu, kesehatan, ekonomi, dan kepemimpinan nasional. [Mh]