ChanelMuslim.com- Arab Saudi kembali merenggangkan shaf shalat berjamaah di Masjid Haram dan Nabawi. Hal ini karena wabah omicron menghinggapi ratusan orang di sana. Satu orang bahkan dilaporkan meninggal dunia.
Dunia kembali dibuat heboh dengan kenaikan covid-19 setelah sebelumnya melandai. Varian omicron dikabarkan sudah menyebar di seluruh dunia, termasuk Arab Saudi.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyebut total warganya yang tertular sebanyak 389 orang. Satu orang di antaranya meninggal dunia.
Hal inilah yang menjadi pertimbangan diterapkannya kembali perenggangan shaf shalat di Masjid Haram dan Nabawi. Padahal, baru sekitar dua bulan hal tersebut tidak diberlakukan.
Keputusan tersebut bisa dinilai wajar. Varian omicron bahkan sudah membuat Amerika dan Inggris kembali seperti puncaknya covid di negara itu.
Dikabarkan, angka harian penularan omicron di Amerika sudah di atas 400 ribuan. Sementara di Inggris sudah di atas 200 ribuan.
Bisa dibilang, setidaknya tiga negara itu: Saudi, Amerika, dan Inggris; lebih terbuka tentang data-data perkembangan covid. Karena tidak sedikit negara yang sengaja menutup-nutupi angka rilnya.
Banyak alasan yang boleh jadi menjadi pertimbangan. Antara lain, menjaga agar arus ekonomi dan bisnis warganya tetap berjalan normal. Kedua, memberikan kesan positif terhadap dalam dan luar negeri tentang penanganan covid negara.
Dengan kata lain, negara-negara tersebut masih mengutamakan soal ekonomi daripada kesehatan warganya. Dan umumnya hal ini dilakukan oleh negara-negara yang tergolong tingkat ekonominya rendah.
Bagaimana dengan Indonesia? Di tengah Amerika, Inggris, dan Arab Saudi mengetatkan kembali kebijakan tentang covid-19, justru negeri ini mencabut kebijakan PPKM level tiga yang pernah diberlakukan selama libur akhir tahun.
Kita berharap agar lonjakan omicron tidak membuat negeri ini seperti di puncak covid beberapa bulan lalu. Semoga. [Mh]