• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 14 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Editorial

Ibu di Hari Ibu

Desember 28, 2021
in Editorial
Ibu di Hari Ibu

Foto: Pixabay

69
SHARES
533
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Ibu di Hari Ibu

Ada seorang ibu dengan sepuluh putri. Walau dengan kesibukan sebagai seorang guru sekolah menengah, kewajibannya sebagai istri dan ibu tetap prima. Jadwal itu bergulir keras sejak waktu Subuh hingga menjelang malam.

Kesibukan dimulai dengan menyiapkan sarapan. Kadang juga direncanakan untuk makan siang. Ia mondar-mandir dari dapur ke kamar putri-putrinya, dibangunkan untuk mandi dan shalat.

Kesibukan pun berlanjut di meja makan. Ia tanyakan satu per satu keperluan sekolah anak-anaknya: jangan lupa bawa ini dan itu, jangan lupa PR, ada ulangan apa tidak, dan seterusnya. Khusus untuk si bungsu, ucapan saja tidak cukup. Harus dicontohkan, bahkan diambil alih.

Baca Juga: Memaknai Hari Ibu (Bag. 1): Menjadi Ibu Sepanjang Waktu

Ibu di Hari Ibu

Soal keberangkatan ke sekolah, ia serahkan ke suaminya. Ia tak mau mengamati terlalu teknis karena ia sendiri sudah harus siap-siap berangkat mengajar. Soal kesiapan mengajar, sudah ia lakukan sejak malam. Ia tidak akan tidur sebelum persiapan itu rampung semua.

Semua rutinitas super ketat itu ia lakukan bukan bilangan tahun. Tapi puluhan tahun. Hingga, satu per satu putrinya menjadi sarjana. Ada yang selanjutnya bekerja, ada juga yang menikah dan kemudian dibawa sang suami.

Dari puluhan tahun itu, dari sepuluh variabel sibuk tentang putri-putrinya, semua ia lakukan sendiri tanpa bantuan pembantu atau asisten rumah tangga. Tidak heran, ia kerap salah menyebut nama putrinya karena tertukar memori. Terutama di saat jam sibuk seperti di pagi hari.

Jangan ditanya soal ketika mereka masih bayi, batita, balita, dan usia anak SD. Karena di saat bersamaan, semua level itu ada di putri-putrinya. Sepuluh putri berarti sepuluh kesibukan yang berbeda. Berarti pula, sepuluh perasaan, dan sepuluh dinamika.

Syukurnya, ia memiliki suami yang penyabar. Termasuk mau diperlakukan seperti pembantu: menyapu rumah, mencuci baju, cuci piring, dan urusan luar rumah. Semua dilakukan suaminya di sela-sela kesibukan sebagai pedagang.

Kalau ditanya kenapa tidak memakai pembantu, urusannya bukan cuma persoalan biaya. Tapi juga, soal keutuhan dirinya sebagai ibu rumah tangga. Ia ingin anaknya belajar penuh dari dirinya. Ia ingin anaknya mencontoh penuh dari dirinya. Dan ia ingin anak-anaknya mengungkapkan rahasia hanya pada dirinya.

Pendek kata, ia ingin menjadi ibu untuk anak-anaknya. Sekaligus, menjadi guru dan panutan dalam rumahnya sendiri.

Kini, semua kesibukan super sibuk itu sudah hampir berakhir. Satu per satu, putrinya menikah dan pergi bersama suami. Hanya si bungsu yang masih tinggal di rumah. Itu pun sedang menanti hari tanggal pernikahannya.

Sesekali, kenangan super sibuk itu datang lagi. Di saat, sang cucu mendatanginya saat hari libur. Tapi, suasana itu tidak bisa disamakan dengan masa dahulu. Semakin banyak kesibukan dari cucu, semakin ia menemukan kebahagiaan.

Ia tidak tahu kenapa. Boleh jadi, karena kehadiran cucu-cucunya tidak untuk setiap hari seperti saat ia melayani sepuluh putrinya. Ya, tidak sepekan sekali, kadang hanya beberapa kali dalam sebulan.

Kenangannya juga masih kuat ketika suaminya pernah tidak mendapatkan penghasilan dalam bilangan bulan bahkan tahun. Saat itulah, ia seolah seperti memiliki kesibukan multi ganda. Sebagai istri, ibu, guru, dan juga pencari uang untuk keluarga.

Di satu sisi, ia boleh jadi sebagai salah satu wanita super sibuk di dunia. Sekaligus, wanita “paling menderita” untuk masa tugas bertahun-tahun lamanya. Tapi di sisi lain, dialah wanita paling bahagia. Setidaknya, di akhir masa tuanya. Dan di masa akhiratnya saat bertemu Allah subhanahu wata’ala.

Karena semua putrinya itu bukan sekadar menjadi sarjana. Melainkan juga sebagai wanita shalihah yang menjadi cahaya untuk rumah tangga mereka. Sebagian kesepuluh putrinya itu pun menjadi seperti ibunya sebagai guru dan ustazah untuk lingkungannya.

Hari ibu, memang bukan sekadar hari raya yang menjadi sepatutnya hanya untuk setahun sekali. Hari ibu adalah pengingat agar anak-anak menyadari bahwa ia pernah punya ibu. Pernah punya sosok yang begitu berat, lahir dan batin, menghidupi dan membesarkannya, tanpa imbalan sedikit pun.

Terima kasih ibu. Jasamu bukan sekadar menjadikanku seperti saat ini. Melainkan juga, menyiapkanku untuk menjadi ibu sepertimu. (Mh)

 

Tags: Ibu di Hari Ibu
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Tentang Adab Orangtua kepada Guru

Next Post

Resep Muffin Roti Telur Panggang, Ide Sarapan Pagi Praktis

Next Post

Resep Muffin Roti Telur Panggang, Ide Sarapan Pagi Praktis

Inspiratif, Ini Pola Hidup Sehat bagi Seorang Adrian Maulana

Dahsyatnya Tugas Mulia Ibu dalam Membangun Peradaban

Dahsyatnya Tugas Mulia Ibu dalam Membangun Peradaban

  • doa rabithah

    Doa Rabithah dan Keutamaan Membacanya

    1970 shares
    Share 788 Tweet 493
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    2993 shares
    Share 1197 Tweet 748
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7360 shares
    Share 2944 Tweet 1840
  • Umumkan Hamil Anak Pertama, Salma Salsabil Tampil Sporty dan Edgy

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4908 shares
    Share 1963 Tweet 1227
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1361 shares
    Share 544 Tweet 340
  • Literasi Jadi Fokus Gebyar PORTADIN Kota Bekasi 2025

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
  • Bakti Wanita kepada Orangtua Setelah Menikah

    518 shares
    Share 207 Tweet 130
  • Sebagai Langkah Strategis, GPC Indonesia Serahkan Jatah Kursinya di Global Sumud Flotilla

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Kisah Hasan bin Tsabit Dibayar Mahal untuk Menjelekkan Rasulullah, Tapi ini yang Terjadi

    466 shares
    Share 186 Tweet 117
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga