ChanelMuslim.com – Dalam fatwa yanga dipuji oleh banyak orang dan dianggap sebagai tindakan bersejarah, komite fatwa di Perlis, bagian utara dari pantai barat Semenanjung Malaysia, telah mengeluarkan fatwa yang memungkinkan hak asuh anak kepada orang tua non-Muslim, dalam upaya untuk memberikan anak orang tua yang paling cocok terlepas dari keyakinannya.
“Kesejahteraan keseluruhan anak meliputi kebutuhan fisik, moral dan emosional nya. Para orang tua yang lebih mampu menyediakan kebutuhan ini harus mendapatkan hak asuh, apakah mereka Muslim ataupun bukan,” kata Mufti Negara Perlis, Datuk Dr Mohd Asri Zainul Abidin kepada The Star, Senin 27 Juli.
Mengutip kesejahteraan anak, mufti mengatakan bahwa sesuatu yang tidak adil untuk memutuskan hak asuh berdasarkan hanya pada iman orang tua.
Fatwa ini menjadi sinyal titik balik bagi ratusan kasus hak asuh anak di mana orang tua memilih kembali kepada Islam untuk menjaga anak, mufti menambahkan.
“Kasus umum hari ini adalah di mana kedua orang tua adalah non-Muslim, dan kemudian salah satu dari mereka masuk Islam. Jika mengikuti pengadilan syariah, maka hak asih tidak diragukan lagi diberikan kepada orang tua yang Muslim,” kata mufti.
Dengan memeriksa latar belakang dan gaya hidup orang tua, pengadilan akan memutuskan orang tua mana yang harus menjaga anaknya.
“Jika kedua orang tua sama-sama cocok untuk merawat anak, maka anak memiliki hak untuk memilih orangtua yang dia ingin hidup bersama mereka,” kata Mufti Abidin
“Dan ini boleh dilakukan setelah anak cukup dewasa untuk memutuskan.”
Fatwa sejarah telah disambut oleh aktivis sosial sebagai langkah menuju perubahan.
Berdasarkan fatwa baru, orang tua Muslim masih akan diperlukan untuk memperkenalkan Islam kepada anak, apakah mereka memiliki hak asuh ataupun tidak.
Fatwa juga memutuskan bahwa hak asuh secara otomatis diberikan kepada ibu jika dia masih menyusui anaknya.
“Jika anak tidak lagi menyusui dan belum mencapai kematangan, maka hak asih harus diberikan kepada orang tua yang lebih cocok atau salah satu orang tua yang lebih dekat dengan anak,” kata mufti Abidin.[af/onislam]