ChanelMuslim.com – Klaim universitas di Inggris bahwa mereka menemukan Al-quran tertua di dunia telah dibantah oleh para ilmuwan Arab. Mereka menyangkal pernyataan bahwa Al-Quran itu ditulis selama era Nabi Muhammad (saw).
“Hal ini tidak mungkin untuk memastikan bahwa perkamen ditulis di masa Nabi Muhammad (saw),” Abdul Sattar Al Halouji, seorang ilmuwan Saudi, seperti dikutip harian Makkah, Arabian Business melaporkan pada hari Senin, 27 Juli.
Klaim yang dianggap Quran tertua di dunia telah ditemukan di Universitas Birmingham di mana para ahli mengatakan Quran itu berasal dari masi Nabi Muhammad (saw) era tahun 1370 masehi.
Pengumuman itu menyusul analisis radiokarbon yang membuktikan bahwa Al-Quran ditulis dalam periode antara 568CE dan 645CE, dengan akurasi 95,4%.
Menuduh universitas Birmingham mencari sensasi publik, Al Halouji mengatakan bahwa para ahli harus meneliti tinta yang digunakan dalam menulis bab-bab dari kitab suci tersebut.
Dia mengatakan pelepah korma atau kulit binatang, bisa jadi memang sudah tua, tapi itu tidak membuktikan Al-Quran ditulis pada waktu itu.
“Universitas harus memeriksa tinta bukan menyembunyikan apa yang ditulis,” katanya.
Arkeolog Saudi menegaskan bahwa tinta merah yang digunakan untuk memisahkan antar pasal itu tidak digunakan selama era Nabi Muhammad (saw).
Selain itu, menulis kata-kata ‘Bismillah Al Rahman Al Rahim’ tidak ditulis baik dalam tinta merah.
“Naskah mungkin saja dari masa Utsman Bin Affan yang menjadi khalifah, bertahun-tahun setelah kematian Nabi Muhammad (saw),” kata arkeolog Adnan Al Sharif, dekan perpustakaan di universitas Ummul Qura.
“Selama masa Nabi (saw), Al-Quran tidak terorganisir atau dibukukan seperti bentuknya sekarang ini. Juga, tidak ada warna yang digunakan.”
Dia menambahkan ada beberapa pengamatan yang meragukan klaim Universitas Birmingham.
“Salah satunya adalah pemisahan warna merha antara Bismillah dan dua Surat Maryam dan Taha. Itu bukan tradisi selama Nabi untuk memisahkan antar Surat, “katanya.
“Ada salinan Quran di Turki, Mesir dan Yaman yang berasal dari abad hijriah pertama. Ini berarti saman dengan naskah Birmingham,” ujar Al Sharif seperti dikutip media.
Abbas Tashkandi, pakar manuskrip lainnya, mengungkapkan pendapat serupa.[af/onislam]