ChanelMuslim.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) menyatakan obyek wisata di Bali aman.
Tanah Lot, Sanur, Pantai Pandawa, Gunung Batur, Ubud, Pantai Kuta, Pantai Padang-Padang, Lovina, Dream Land hingga
Nusa Dua, semua masih aman untuk dikunjungi sekarang ini.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga Jumat (8/12), Gunung Agung memang masih berada di fase erupsi.
"Tapi, erupsi adalah fluktuasi dan merupakan hal yang
biasa terjadi di dalam pergerakan magma di dalam tubuh Gunung Agung," ujarnya dalam siaran pers yang disiarkan kementerian pariwisata.
Pada Jumat (8/12) pagi misalnya,lanjutnya erupsi kembali terjadi dengan asap berwarna kelabu tebal. Tekanannya sedang dengan ketinggian sekitar 2.100 meter di atas puncak dengan condong ke arah barat. Erupsi disertai dengan abu vulkanik.
"Erupsi hanya sesaat, tidak menerus," kata Sutopo, Jumat (8/12).
Volume abu vulkanik yang keluar dari kawah masih sangat sedikit. Dan hujan abu tipis hanya di sekitar di desa di lereng Gunung Agung, seperti di Dusun Dukuh Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem.
Arah angin dominan ke arah tenggara. Tidak ada dampak terhadap aktivitas penerbangan dari erupsi tersebut. Bandara Internasional I
Gusti Ngurah Rai dan Bandara Internasional Lombok tetap beroperasi dengan normal.
"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang. Secara keseluruhan Bali tetap aman selama angin tidak berhembus ke selatan. Silakan bagi masyarakat yang akan berkunjung atau berwisata ke Bali," ujar Sutopo.
Sutopo menjelaskan, daerah yang berbahaya pun hanya di dalam radius 8 kilometer dan perluasan 10 kilometer di sektor utara-timur laut dan sektoral tenggara-selatan-barat daya.
"Obyek wisata di Bali aman. Seperti Tanah Lot, Sanur, Pantai Pandawa, Gunung Batur, Ubud, Pantai Kuta, Pantai Padang-Padang, Lovina, Dream Land, Nusa Dua dan lainnya. Tidak perlu takut dan khawatir," ujarnya.
Isu yang menyebutkan Gunung Agung akan meletus besar, menurutnya tidak sepenuhnya benar.
"Itu adalah Hoax. Hingga saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi belum mampu dapat memprediksikan letusan gunungapi secara pasti," ujarnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dikatakan Sutopo, akan terus melakukan pengamatan secara intensif. Baikbpengamatan secara visual, kegempaan, deformasi, geokimia maupun dari satelit.
"Jika ada peningkatan aktivitas yang membahayakan pasti pemerintah akan memberikan peringatan dini dan mengambil
langkah-langkah penanganannya," kata Sutopo.
Ia pun mengarahkan masyarakat dan wisatawan untuk dapat mengakses sumber informasi yang kredibel. Salah satunya melalui call center Posko Gunung Agung di 0361-234099.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sendiri menilai Bali memang sedang dalam status awas level 4. Belum turun, belum berubah, karena itu wisatawan yang berada di Pulau Dewata tetap harus waspada dan hati-hati. Jangan terlalu berani dekat pusat erupsi.
“Saya selalu menggunakan global standard, apa yang dilakukan UN WTO itulah yang kita pakai. Nah, selama status masih belum turun, kode etik yang berlaku di dunia, semua materi promosi harus dihentikan. Website Kemenpar diubah menjadi darksite!, kita tidak boleh menginvite wisatawan,” jelas Arief Yahya.
Namun, publik, masyarakat, komunitas, boleh memposting suasana yang ada di Bali. Dan itulah yang terjadi, bahwa di media sosial, suasana di Pulau Dewata itu sangat normal, sangat comfortable, sangat pariwisata.
(jwt/kemenpar)