ChanelMuslim.com- Sebuah daftar penceramah yang disebut sebagai radikal beredar di media sosial. Jumlahnya lebih dari seratus orang. Termasuk di lima besarnya ada nama Ustaz Abdul Somad (UAS).
Menanggapi itu, UAS merespon dengan santai. Dengan wajah tersenyum, UAS menyatakan kepada media bahwa umat harus pandai membedakan mana yang hak dan mana yang hoaks.
Seperti diberitakan TV-One dan Karni Ilyas Club, UAS menjelaskan bahwa terlepas dari daftar itu hak atau hoaks, sebaiknya seseorang yang dinilai salah harus ditunjukkan dahulu di mana salahnya.
“Jangan langsung dituduh seperti ini dan itu,” jelas UAS.
Selain itu, tambah UAS, harus didefinisikan dahulu apa yang dimaksud dengan radikal.
Dengan santai UAS juga menyatakan bahwa boleh jadi daftar yang tersebar ini akan menjadi iklan gratis buat para penceramah. Terlebih menjelang bulan Ramadan di mana masyarakat membutuhkan daftar nama penceramah.
Ayah yang baru mendapatkan kelahiran bayi ini menjelaskan bahwa dirinya belum pernah bertemu dengan orang yang menyatakan anti Pancasila.
“Ya kalau ada yang terbukti anti Pancasila, ya ditangkap saja. Nggak perlu dibuat daftar seperti ini,” ungkapnya.
Ustaz yang mendapat gelar profesor dari Universiti Islam Sultan Sharif Ali, Brunei, pada Januari 2020 ini juga menjelaskan bahwa tentang takfiri atau mengkafirkan itu bukan ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Tentang hubungan umat Islam dengan non muslim, menurut UAS, sudah merupakan hal yang biasa. Sudah berabad-abad bangsa ini terbiasa berinteraksi dengan berbagai perbedaan. Dengan semua agama, suku bangsa, dan lainnya.
Jadi, gembar-gembor tentang penceramah radikal seperti terdengar aneh. Sebaiknya, masih menurut UAS, semua pihak harus berhati-hati terlebih lagi dengan hal yang sangat sensitif.
“Jangan sampai justru akan memunculkan perpecahan bangsa,” pungkas UAS. [Mh]