Chanelmuslim.com- Seorang guru yang juga muslimah di sekolah Islam di Brussels Belgia, merupakan salah satu korban tewas dalam serangan bom teroris di Belgia. Namanya Loubna Lafquiri. Seorang ibu dari tiga anak.
Para guru dan murid-murid meratapi kepergian guru yang mereka cintai, setelah mendapatkan konfirmasi dari pihak keamanan tentang kematian Loubna.
Sebelumnya, mereka sangat prihatin dengan berita ledakan bom pada Selasa lalu (22/3) yang salah satunya terjadi di stasiun Maelbeek, yang biasa dilalui guru Loubna. Dan pada saat yang bersamaan, guru Loubna tidak hadir ke sekolah.
Sekjen Asosiasi Sekolah Muslim, Mohamed Allaf menyatakan, “Kami tidak bisa mengatakan sesuatu kecuali marah dan menolak aksi orang-orang yang menyatakan diri sebagai muslim ini.”
“Tak ada agama di dunia ini yang mendukung pembantaian hak hidup seorang manusia,” tambahnya.
Para guru dan murid menyelenggarakan acara ungkapan duka bersama dalam bentuk melukis, puisi dan pesan. Seorang guru berharap, dengan cara ini bisa mengobati rasa kehilangan mereka.
Di masjid-masjid seluruh Brussels, topik serangan teroris menjadi bahasan utama pada shalat Jumat lalu. Umat Islam menjadi khawatir dengan keberadaan mereka di tengah masyarakat Belgia dan masa depan mereka di sana.
Seorang anggota parlemen muslim di Brussels, Khadija Zamouri mengungkapkan kegelisahannya tentang perilaku anaknya yang mempertanyakan tentang agama mereka, Islam.
“Aku dengar…dari anakku sendiri. Antara lain, ‘Apakah kita masih bisa menyatakan diri sebagai muslim? Tidakkah sebaiknya kita rahasiakan saja. Bisakah kita mengucapkan ‘Allahu Akbar’?’ Rasanya, semua yang dilakukan karena agama Islam menjadi seperti salah,” ungkapnya.
Bom di Brussels, Belgia, terjadi pada Selasa (22/3) yang diklaim dilakukan oleh ISIS. Bom terjadi di bandara Zaventem dan stasiun Maelbeek. Korban tewas berjumlah 31 orang, ratusan lainnya luka-luka. Mereka yang menjadi korban dari berbagai negara, antara lain, Amerika, Inggris, India, Maroko, Peru, dan Cina. (mh/aljazeera)