SATIRE Prancis atas gempa Turki diperlihatkan lewat sebuah meme yang disebarkan oleh majalah rasis Charlie Hebdo. Majalah rasis itu pada Senin (6/2) memposting kartun berjudul “Gempa Bumi di Turki”.
“Meme pas besoin d’envoyer de chars! -Bahkan tidak perlu mengirim tank-“
Sebuah kartun diposting majalah satir Prancis Charlie Hebdo mengejek gempa dahsyat yang memporak-porandakan Turki dan Suriah. Olok-olok itu tentu saja menyebabkan kemarahan netizen.
Di bawah gambar bangunan yang runtuh, puing-puing dan mobil yang terbalik, tertulis “Bahkan tidak perlu mengirim tank” dalam bahasa Prancis.
Innalillahi wa innailaihi rojiun!
Satire Prancis atas Gempa Turki lewat Meme
Mengutip tulisan Uttiek M. Panji Astuti @uttiek.herlambang, (08/02/2023) berjudul “SOLIDARITAS UNTUK SAUDARA”, begitulah kebencian yang dipertontonkan di depan mata.
Bahkan saat orang-orang dirundung duka pun, tak ada empati yang ditunjukkan.
Kartun itu dibuat oleh seorang seniman bernama Juin. Direspons “menjijikkan”, “menyedihkan”, dan “tidak manusiawi” oleh lebih dari 11 juta akun di media sosial.
“Kebobrokan moral #charliehebdo benar-benar menjijikkan dan ngeri atas ketidakpekaan terhadap penderitaan manusia,” beribu tulisan senada muncul di Twitter.
Sementara itu di belahan bumi lain, Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) menyerukan umat Islam sedunia untuk bahu membahu memberikan bantuan darurat ke Turki dan Suriah.
“Solidaritas penuh untuk Turki dan Suriah. Meminta negara-negara Islam, lembaga amal dan kemanusiaan, para dermawan untuk memberikan bantuan mendesak dan mengirim zakat dan sedekah untuk saudara-saudara kita,” seru Sekretaris Jenderal IUMS, Dr. Ali Qaradaghi (7/2).
Tak berapa lama, Qatar Charity menyambut seruan itu dengan mengirimkan ribuan paket bantuan darurat. Uni Emirat Arab (UAE) segera menggelontorkan 100 juta USD.
Mayor Jenderal Saleh al-Ameri, komandan operasi gabungan di Kementerian Pertahanan UEA mengatakan, tiga pesawat militer telah dikirim ke Turki, membawa tim pencarian dan penyelamatan.
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengerahkan Tim Pusat Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSrelief) dengan mengoperasikan armada udara untuk menyediakan berbagai pengiriman bantuan bagi para korban gempa.
Baca Juga: Jangan Bagikan Berita Gempa Turki sebagai Tanda Murka Allah
View this post on Instagram
Bencana yang terjadi di puncak musim dingin ini sungguh sangat berat. Tim penyelamat harus berjibaku dan berlomba dengan waktu di tengah guyuran deras salju di beberapa tempat.
Pemandangan miris sempat tertangkap kamera di Suriah. Seorang ayah yang menangis memanggil siapa saja untuk menyelamatkan anaknya yang tertimbun reruntuhan bangunan.
“Ke mana umat Muhammad? Ke mana mereka? Bukankah kita saudara?” Ratapnya pilu.
‘‘Perumpamaan orang-orang yang beriman adalah seperti satu tubuh, bila ada salah satu anggota tubuh mengaduh kesakitan, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” [HR Bukhari dan Muslim].[ind]