PARA santri Rumah Gemilang Indonesia atau RGI Magelang Angkatan 29 berkesempatan bertemu dengan salah satu Alumni RGI Angkatan ke-6 Agus Mulyadi atau akrab dengan panggilan Agus Magelangan yang kini aktif sebagai blogger, penulis partikelir, dan digital storyteller melalui akun-akun media sosialnya.
Agus yang dulu menjadi santri RGI jurusan Desain Grafis mengaku sudah tidak begitu aktif di dunia desain seperti yang kebanyakan orang lain ketahui. Dulu dirinya terkenal karena aksi desainnya di dunia photoshop dengan mengedit foto dirinya yang disandingkan dengan berbagai artis.
Baca juga: Cetak Generasi Mandiri, LAZ Al Azhar Kembali Gelar Pembukaan Diklat RGI Angkatan ke-29
Kini, Agus Mulyadi tengah fokus dalam menggeluti dunia konten kreator dan penulis. Seringkali konten-konten dan tulisannya ditunggu oleh banyak orang. Isi konten yang mengena dalam pokok yang dibahas namun dibawakan dengan gaya humornya yang sudah menjadi ciri khas.
“Aktiflah di media sosial, jangan malu memamerkan karya-karya kalian. Buat orang tau kalau kalian ahli dalam sebuah bidang. Sehingga itu akan menjadi pintu rezeki kalian,” ungkap Agus untuk para santri-santri.
Selain berdiskusi dengan Agus Mulyadi, sebelumnya santri juga sudah mengunjungi salah satu studio design di Yogyakarta yaitu Slab Design Studio. Slab Design Studio yang didirikan oleh Bapak Aryo menjadi salah satu studio design terbesar, dengan jumlah designer sekitar lima puluh orang. Proyek desain yang dikerjakan Slab Design Studio ada di beberapa bidang, seperti Logo, UI/UX, 3D Design, Font, dan jenis design lainnya.
Dalam kegiatan kunjungan tersebut, para santri juga mengikuti diskusi langsung dengan sang owner. Antusiasme santri RGI Magelang dalam berkunjung ke Slab Design Studio begitu tinggi, terlihat dari keaktifan mereka dalam mengajukan pertanyaan pada setiap sesinya.
Aryo, selaku owner mengungkapkan kisahnya saat merintis usaha yang dijalankan. Pengalamannya di dunia dimulai dari nol, dari ikut orang sampai mempekerjakan puluhan orang. Tips-tips dalam mengikuti kompetisi desain juga turut ia sampaikan agar menjadi juara dan tentunya yang paling penting adalah etika seorang desainer dengan cara tidak meng-copy atau meniru karya orang lain untuk di komersialkan, dengan begitu sesama desainer dapat saling menghargai. [Wnd]