• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 10 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Qari Diminta Hati-hati Lantunkan Alquran dengan Gaya Baru

Mei 20, 2015
in Berita
68
SHARES
520
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

membaca-alquran

ChanelMuslim.com – Wakil Ketua Komisi VIII DPR Deding Ishak meminta Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin turun tangan mengakhiri kontroversi pembacaan ayat suci Alquran dengan langgam Jawa.

Seperti diketahui, peristiwa tersebut terjadi saat peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Istana Negara, akhir pekan lalu.

“Menteri Agama mestinya bisa menjelaskan persoalan kepada umat agar tidak menimbulkan kontroversi. Karena pembacaan Alquran dengan langgam Jawa ini berpotensi mengurangi makna,” kata Deding di Jakarta, Selasa (19/5/2015).

Ishak mengatakan, ada ilmu tersendiri dalam membaca Alquran. Menurutnya, hal ini bisa dipelajari dari ulama ahli yang dikenal dengan Qiraah Sabah yang telah menciptakan sejumlah langgam yang sudah disepakati bersama secara universal.

Lebih lanjut Ishak mengatakan, dirinya belum mengetahui dalil yang menguatkan tata cara membaca Alquran dengan langgam lokal. Dia berharap, peristiwa di Istana Negara tidak memgubah subtansi dari kandungan ayat suci tersebut.

“Kita perlu berhati-hati dengan langgam baru. Tajwid dan mahrajnya nanti bisa berpotensi berubah. Kalau tidak berhati-hati maknanya bisa berubah. Ada pakem yang harus dijaga agar tidak menyalahi aturan,” kata Ishak.

“Dulu memang para wali mendakwahkan Islam dengan melalui pendekatan budaya Jawa. Namun di era sekarang, kita harus lebih cermat,” imbuhnya. (nf)

Previous Post

Jelang Ramadhan, Zalora Gelar Fashion Parade Lebaran 2015

Next Post

Makna Kebangkitan Nasional Lebih dari Sekedar Nostalgia

Next Post

Makna Kebangkitan Nasional Lebih dari Sekedar Nostalgia

Inilah 4 Makanan Khas Australia yang wajib dicoba

BAZNAS Terima Kucuran Dana Rp 16,8 Miliar

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga