• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 15 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Psikolog: Jangan Didik Anak Perempuan Jadi ‘Putri’

Juli 27, 2021
in Berita
Berkahnya Memiliki Anak Perempuan

Foto: Pixabay

77
SHARES
591
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

Chanelmuslim.com – Orang tua dianjurkan untuk tidak selalu menuruti kemauan buah hatinya, misalnya ketika anak minta mainan apapun akan dibelikan. Apalagi pada anak perempuan, ketika mereka kerap dipuji karena penampilannya, tak sadar orang tua sudah mendidik mereka menjadi seorang ‘putri’ atau princess.

“Untuk anak perempuan, jangan didik mereka jadi princess. Nggak sadar, orang tua menuruti semua keinginan anak terus sering banget kelepasan memuji anak karena penampilannya, dia cantik dan bajunya bagus misalnya,” tutur psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo MPsi, Psikolog.

Wanita yang akrab disapa Anas tersebut mengatakan, penting juga memuji anak karena ia sudah berperilaku baik, sopan, rajin, dan bekerja keras. Hanya saja, kadang orang dewasa lupa akan hal itu. Seringnya anak dipuji hanya karena penampilan fisik sementara perilaku terpuji yang ia lakukan jarang mendapat apresiasi.

“Sesekali boleh memuji fisik anak. Tapi kalau terus-terusan, anak bisa nggak tahu bahwa jadi manusia itu juga harus sopan, taat beribadah, bisa bangkit misalnya. Ya karena itu bukan hal yang sering mereka dengar. Jadi anak nganggepnya dia jadi princess aja, nggak mau usaha, nggak mau capek,” lanjut pemilik akun twitter @anasbubu ini.

Beberapa waktu lalu, psikolog anak dan remaja Sutji Sosrowardojo mengungkapkan memuji anak dengan menonjolkan kondisi fisiknya boleh-boleh saja, tetapi jangan berlebihan. Sebab, ada beberapa anak yang di rumah disebut cantik dan langsing, di luar dia merasa dunia berputar di sekitar dirinya.

“Dia merasa semua orang melihat dia cantik dan dia hanya menghargai dirinya dari sisi fisik. Kalau itu terlalu sering dilakukan (memuji anak karena fisiknya), akhirnya anak kayak terlalu ge-er (gede rasa), semua orang melihat dia cantik, anak merasa cantik, teman dia yang lain nggak cantik,” kata Sutji. (ind/dethealth)

Previous Post

Langgar Aturan, Patung Bunda Maria Diturunkan di Kota Publier Prancis

Next Post

Di India Ada Rumah Sakit Khusus untuk Burung

Next Post

Di India Ada Rumah Sakit Khusus untuk Burung

Australia Gelontorkan 1,3 Milyar Dolar Demi Great Barrier Reef

Mereka yang Merayakan Cinta dengan Sederhana dan Melahirkan Bintang

Mereka yang Merayakan Cinta dengan Sederhana dan Melahirkan Bintang

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga