Chanelmuslim—Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI) ke-5 yang berlangsung selama dua hari, akhirnya ditutup oleh Presiden RI Joko Widodo, di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (7/3/2016).
“Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang mulia dan para hadirin sekalian atas kehadiran dan kontribusi aktif dalam KTT ini. Semoga kita dapat bertemu kembali pada KTT OKI di Istanbul bulan April mendatang. Dengan ini, KTT Luar Biasa OKI ke-5 tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif secara resmi saya nyatakan ditutup. Semoga Allah subhanahu wa taala memberkati langkah mulia kita semua,” kata Presiden Jokowi.
Setelah menutup acara tersebut, Presiden Jokowi memberikan pernyataan pers kepada awak media. “Hari ini pemimpin dunia Islam telah menghasilkan kesepakatan dan rencana aksi konkrit bagi Palestina,” ujarnya.
Menurutnya, negara-negara yang tergabung dalam OKI telah sepakat bahwa sudah saatnya Palestina memperoleh kemerdekaannya secara utuh. OKI mengutuk keras penjajahan Israel atas Palestina dan meminta penjajahan itu segera diakhiri.
“Negara-negara OKI mengutuk tindakan Israel. Kami menyerukan pengakhiran penjajahan Israel dan pembentukan negara Palestina atas dasar two state solution,” tandasnya.
Palestina, menurut Jokowi, merupakan satu-satunya negara anggota Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 yang hingga saat ini belum benar-benar merdeka. Meski Palestina telah dinyatakan merdeka pada 1988, namun katanya, wilayah Palestina masih diduduki Israel dan belum menjadi anggota PBB.
“Palestina telah dideklarasikan kemerdekaannya pada 1988, namun wilayah Palestina masih dalam pendudukan Israel dan Palestina belum menjadi anggota PBB. Pada saat yang sama situasi mengkhawatirkan itu terjadi, ketegangan di Palestina dan al-Quds Al-Sharif, tindak kekerasan dan pelanggaran HAM rakyat Palestina serta pembatasan akses untuk masuk al-Quds,” terangnya.
KTT LB OKI yang diselenggarakan di Jakarta kali ini, menurut Jokowi, merupakan upaya bersama untuk meletakan isu Palestina dalam radar dunia, menyerukan kembali pentingnya kemerdekaan Palestina, mempersatukan OKI untuk terus mendukung Palestina, serta mendorong peranan negara Islam dalam penyelesaian isu Palestina.
Konferensi khusus kali ini juga menghasilkan “Deklarasi Jakarta” yang berisi 23 butir pernyataan. Ke-23 butir pernyataan itu mulai dari kesepakatan bersama negara OKI dalam mendukung upaya mempertahankan dan menjaga situs suci Masjid Al Aqsha, mengutuk dan menekan Israel untuk menghentikan pendudukan atau okupasi terhadap Yerusalem dan Palestina, serta pembangunan pemukiman ilegal di wilayah Palestina dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan, hingga menyebut aksi boikot semua negara anggota OKI dan masyarakat internasional terhadap produk yang dihasilkan di Israel dan atau oleh Israel.
Langkah OKI untuk mencapai solusi dua negara dengan mempromosikan dialog lintasagama, mengangkat isu Palestina pada radar internasional dan mendukung rekonsiliasi Palestina, juga disebutkan dalam butir akhir.
KTT LB OKI di Jakarta dihadiri 605 anggota delegasi dari 55 negara, termasuk 49 negara anggota OKI, 2 negara peninjau, 5 anggota permanen Dewan Keamanan PBB, 2 negara kuartet, dan 2 organisasi internasional (PBB dan Uni Eropa). (mr/foto:detikcom)