Chanelmuslim—Hampir dua tahun lalu, pendiri Facebook Mark Zuckerberg, menemui Presiden Joko Widodo yang kala itu baru saja terpilih menjadi orang nomor satu di Indonesia. Kedatangan Zuckerberg kala itu dalam rangka penjajakan kerjasama masalah antara lain kerjasama untuk menyediakan akses bagi sekira 240 juta penduduk Indonesia untuk mendapatkan akses internet, dan upaya pemanfaatan jejaring sosial via Facebook untuk menggerakkan ekonomi mikro di Indonesia.
Kini, usai menghadiri US-ASEAN Summit, giliran Presiden Joko Widodo yang menyambangi markas Facebook di Hacker Way, Menlo Park, California, Amerika Serikat. Kunjungan Presiden Jokowi disambut langsung oleh tuan rumah Mark Zuckerberg dengan jabat tangan hangat, Rabu (17/2/2016).
Presiden ditemani oleh Ibu Negara Iriana beserta rombongan menteri terkait, seperti Menkominfo Rudiantara dan Menlu Retno Marsudi. Mereka sebelum pembicaraan empat mata, rombongan Presiden diajak Zuckerberg untuk berkeliling ke sejumlah ruang kantornya yang elit dan modernis itu. “Kantor yang bagus, banyak anak muda di sini,” kata Jokowi sambil berdecak kagum, seperti dikutip detikINET.
Dalam kunjungan ke markas besar Facebook tersebut, Jokowi diberi kesempatan untuk menuliskan kalimat bermakna di dinding kantor milik Zuckerberg. Jokowi didampangi Zuckerberg pun menuliskan kalimat “Bersama Damai Dalam Harmoni”.
Usai berkunjung ke markas Facebook, jadwal kunjungan berikutnya adalah sejumlah markas para raksasa teknologi lainnya di kawasan Silicon Valley, yaitu Googleplex, Plug & Play, serta Twitter Headquarter.
Di kantor Google, yang biasa disebut Googleplex, Presiden Joko Widodo disambut CEO Google Sundar Pichai yang secara khusus menyambutnya dengan batik bermotif hitam dan putih. Usai menyambangi ruangan Google Doodle, yang mengambarkan tentang Indonesia, keduanya lantas masuk ke ruang khusus untuk melakukan rapat tertutup.
Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Silicon Valley tersebut tak terlepas dari peran media sosial bagi masyarakat dunia, khususnya rakyat Indonesia. Terlebih media sosial seperti Facebook, Twitter telah “berjasa” dalam menaikkan popularitas Jokowi dalam masa kampanye pemilu presiden tahun 2014 lalu. (mr/foto:vivanews)