POLUSI mikroplastik di udara dikabarkan telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Profesor Riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, mengatakan riset BRIN yang dilakukan di 18 kota besar Indonesia, termasuk Jakarta, menunjukkan peningkatan signifikan kadar mikroplastik seiring bertambahnya populasi dan aktivitas manusia.
Mikroplastik di udara maupun air tentu berpotensi berdampak pada tubuh manusia, terutama pada kulit. Mikroplastik dapat menjadi salah satu alergen, terutama pada kulit yang sensitif.
Menanggapi adanya hujan di Jakarta yang mengandung mikroplastik memiliki sifat yang sama dengan polusi, yakni dapat memperparah kondisi kulit, terutama pada wajah, yang sedang mengalami eksim atau timbul jerawat.
Baca juga: Isu Pencemaran Mikroplastik Berkaitan Erat dengan Pakaian
Polusi Mikroplastik di Udara Mencapai Tingkat Mengkhawatirkan
Keparahan kulit akan berbeda tergantung dari faktor dalam tubuh, misalnya makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Contohnya, meminum minuman yang tinggi akan gula atau menggunakan susu terlalu banyak, dapat menyebabkan proses klikasi atau menimbulkan peradangan lebih parah pada jerawat.
Salah satu cara agar kulit tidak mengalami inflamasi karena paparan mikroplastik adalah dengan memperbanyak makanan sehat yang mengandung antioksidan dan anti-inflamasi. Contohnya seperti sayuran seledri.
Mikroplastik dapat berdampak pada kulit, yakni mengganggu mikrobioma yang tinggal di kulit. Sementara itu, riset mengenai dampak mikroplastik pada kulit masih terus berlanjut.
Mikroplastik saat ini sudah tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Maka dari itu, setiap orang diharapkan dapat mencegah munculnya dampak mikroplastik pada mikrobioma tubuh.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Salah satunya caranya dengan menggunakan produk skincare yang tepat. Skincare yang tepat dapat menyeimbangkan mikrobiom dan membersihkan tubuh dari zat berbahaya.
Apa pun cuaca atau fenomena alam yang sedang terjadi, masyarakat lebih baik tetap melakukan perawatan kulit dasar dengan cara yang tepat untuk menjaga mikrobioma pada kulit.
Salah satunya adalah dengan perawatan kulit dasar seperti membersihkan kulit dengan sabun wajah yang sesuai dengan kondisi individu.
Selain itu, dapat juga dengan melembabkan wajah dengan krim pelembab, serta menggunakan sunscreen untuk melindungi diri dari sinar UVA dan UVB. [Din]


 
 


 
  
  
 