ChanelMuslim.com – Tiga pemain kulit hitam mengalami semburan pelecehan di media sosial dan diejek dengan berbagai emoji dan frasa rasis setelah mereka gagal mengeksekusi tendangan penalti untuk Inggris di final Piala Eropa 2020 pada hari Ahad lalu.
Baca juga: Jubir AKP: Ada 65 Serangan Rasis Terhadap Masjid dan Pusat-pusat Islam di Eropa
Marcus Rashford, 23, Jadon Sancho, 21, dan Bukayo Saka, 19, menjadi target pelecehan karena gagal melakukan tendangan penalti, yang akhirnya membawa Italia menjadi juara setelah pertandingan berakhir imbang 1-1.
Sementara sebagian besar komentar di media sosial positif terhadap tim Inggris, tiga pemain mulai menerima komentar rasis segera setelah pertandingan, Voice of America melaporkan.
Serangan tersebut telah dikutuk keras oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Pangeran William, Asosiasi Sepak Bola Inggris, dan Walikota London Sadiq Khan yang menolak sikap rasis para penggemar.
Pangeran William juga mengeluarkan pernyataan keras pada Senin lalu yang mengatakan bahwa dia “muak” dengan pelecehan rasis yang ditujukan kepada para pemain kulit hitam Inggris.
Asosiasi Sepak Bola, organisasi pengatur sepak bola Inggris, juga mengeluarkan pernyataan yang mengutuk segala bentuk rasisme dan mendukung para pemainnya.
“FA sangat mengutuk segala bentuk diskriminasi dan terkejut dengan rasisme online yang ditujukan pada beberapa pemain Inggris kami di media sosial,” kata pernyataan itu.
“Kami tidak dapat menjelaskan bahwa siapa pun di balik perilaku menjijikkan seperti itu tidak diterima untuk mengikuti tim. Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung para pemain yang terkena dampak sambil mendesak hukuman seberat mungkin bagi siapa pun yang bertanggung jawab.”
Tim Inggris juga merilis pernyataan yang mengutuk pelecehan yang ditujukan kepada para pemainnya di media sosial.
“Kami muak bahwa beberapa skuat kami – yang telah memberikan segalanya untuk jersey musim panas ini – telah menjadi sasaran pelecehan diskriminatif secara online setelah pertandingan malam ini,” kata isi tweet tim tersebut.
Walikota London Sadiq Khan juga mengutuk sikap rasis para penggemar, menyerukan perusahaan media sosial untuk menghapus konten semacam itu dari platform mereka.
Menurut Reuters, seorang juru bicara Twitter mengatakan mereka telah menghapus lebih dari 1.000 tweet dan secara permanen menangguhkan sejumlah akun, dengan mengatakan “pelecehan rasis yang menjijikkan” tidak memiliki tempat di platform mereka.[ah/voa]