ChanelMuslim.com – Surat kabar Inggris terkemuka mengatakan bahwa mereka menerima sejumlah pengakuan lebih dari 100 wanita yang telah mengalami pelecehan seksual oleh staf universitas di Inggris.
The Guardian pada hari Jumat lalu melaporkan bahwa laporan yang mereka terima berupa 100 cerita pelecehan verbal, pelecehan berkelanjutan, kekerasan seksual hingga pemerkosaan, melalui kuesioner yang diposting di situsnya pada akhir Agustus.
Kuesioner itu meminta para mahasiswi dan staf menuliskan kasus pelecehan seksual dan perilaku yang tidak pantas yang melibatkan staf dan mahasiswa di universitas mereka.
The Guardian menulis laporan yang telah terjadi di berbagai lembaga di Inggris, termasuk kampus yang bergengsi dengan mengekspos pola mengkhawatirkan serta penyalahgunaan dan pelecehan di universitas Inggris.
Sebagian besar kasus melibatkan akademisi pria senior, terkadang profesor yang melecehkan dan menyalahgunakan mahasiswi PhD perempuan muda yang melakukan bimbingan kepada mereka, tulis Guardian.
Seorang akademisi perempuan, yang mengadukan adanya pelecehan seksual terhadap seorang rekannya oleh senior laki-laki, malah dituduh membuat laporan palsu dan diskors selama tiga bulan.
Dalam pernyataan lain, seorang wanita mengatakan bahwa dirinya sudah mengadu ke institusi terkait karena sudah mengalami kekerasan seksual oleh seorang rekan senior pria. Wanita itu begitu trauma dan malu untuk memberikan rincian atas pengalamannya.
“Aku begitu trauma dan malu, tidak hanya oleh serangan tetapi juga untuk memberikan rincian penyerangan sehingga saya tidak mengajukan keluhan saya ke tingkat formal berikutnya,” kata korban.
Menurut koalisi Inggris Akhiri Kekerasan terhadap Perempuan (EVAW), universitas di Inggris secara UU wajib di bawah hak asasi manusia dan hukum kesetaraan guna melindungi siswa perempuan dari kekerasan seksual dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya.
Rachel Krys, wakil direktur koalisi menyerukan tindakan mendesak untuk mencegah akademisi pria senior yang menyalahgunakan posisi kekuasaannya dan mengembangkan proses yang lebih baik untuk membawa mereka ke pengadilan di universitas.
“Kami tahu ini terjadi pada wanita muda di universitas di seluruh negeri,” kata Krys.
Dia mengatakan bahwa universitas perlu untuk menyelidiki kebenaran laporan bila ada dugaan penyalahgunaan, dan bertindak cepat untuk melindungi semua perempuan dari pelaku tersebut.[af/prtv]