ChanelMuslim.com – Warga muslim Indonesia yang tinggal di San Francisco Bay Area, California, AS belum lama ini menggelar festival kuliner halal bertajuk “Indo Feast,” yang berhasil menarik perhatian lebih dari 500 pengunjung lokal, baik yang berasal dari Indonesia maupun negara lain.
Festival yang menyajikan beragam makanan khas Indonesia ini diselenggarakan untuk pertama kalinya oleh Indonesian Muslim Community San Francisco Bay Area (IMC-SFBA) tepatnya di South Bay Islamic Center yang terletak di kota San Jose, sekitar satu jam dari kota San Francisco.
Acara ini tidak hanya dibanjiri oleh warga Indonesia yang tinggal di San Francisco Bay Area, tetapi juga oleh para pengunjung dengan latar belakang agama dan negara yang berbeda, seperti dari Filipina, Sri Lanka, dan Vietnam, yang ingin mencicipi makanan khas Indonesia.
“Kami ingin memperkenalkan makanan tradisional Indonesia kepada masyarakat Amerika, termasuk yang muslim, karena belum ada restoran Indonesia halal di wilayah di San Francisco Bay Area,” jelas ketua IMC-SFBA M. Yusuf Efendi melalui surat rilis yang diterima oleh VOA Indonesia.
Acara ini didukung oleh Konsul Jenderal Indonesia di San Francisco, Simon D.I. Soekarno yang juga hadir di acara tersebut.
“Kita berkumpul untuk merayakan keanekaragaman budaya Indonesia dengan kuliner halalnya, yang akan mempererat tali persahabatan Indonesia dan Amerika,” kata Simon seperti dikutip dari surat rilis yang sama.
Menurut salah seorang pengunjung asal Indonesia, Gilda Essa, mencari restoran atau bahan makanan halal di San Francisco Bay Area sebenarnya tidak sulit. Namun, tidak mudah untuk mendapatkan makanan yang cocok di lidah orang Indonesia.
“Orang Indonesia biasa dengan makanan Indonesia. Jadi, walaupun makanan halal tapi bukan makanan Indonesia mungkin tidak begitu senikmat makanan Indonesia,” ujar Gilda kepada VOA Indonesia.
Beragam kuliner antara lain nasi Kapau, sate padang, bakwan Malang, siomay, serta jajanan pasar seperti kue pukis, pisang cokelat, dan risol bagaikan obat rindu bagi para pengunjung yang sudah lama tidak menikmati masakan khas Indonesia. Madu “Moe’s Bee Apiaries” hasil dari peternak lebah, Mulyadi Ibrahim di Willows, California juga tersedia di acara tersebut.
Seorang pengunjung keturunan Kamboja bernama Hawk Tea hadir dan mencicipi lupis, yang menurutnya mirip dengan kue tradisional Kamboja, yang dibungkus daun dan digantung dengan tali. Pengunjung asal Srilanka bernama Aadhil memilih untuk mencicipi nasi kapau, martabak manis, siomay, dan bakso Malang.
Hampir seluruh makanan ludes terjual, yang mencapai kurang lebih 750 pesanan dalam kurun waktu empat jam.
Tidak hanya bisa melepas rindu dengan kuliner Indonesia, para pengunjung pun dihibur dengan pertunjukan pencak silat dan kesenian Marawis. Ada pula lomba peragaan busana anak-anak, yang diikuti oleh anak perempuan Gilda yang berhasil meraih juara ke-3.
“Memang tidak direncanakan dia ikut, tapi tiba-tiba panitianya menyarankan untuk ikut dan saya rayu anak saya bisa ikut, karena dia pemalu sekali. Dia senang sekali dengan pengalaman pertama. Dia ketagihan. Dia ingin ikut lagi katanya next time,” cerita Gilda.
Tidak hanya melepas rindu dengan makanan atau kesenian Indonesia, menurut Gilda, acara ini menjadi kesempatan untuk bersilaturahmi dengan sesama.[ah/voaindonesia]