SEBUAH unggahan Instagram dari Rumah Sakit Universitas Leipzig memicu perdebatan luas setelah menampilkan nama seorang bayi baru lahir, “Yahya Sinwar”, dalam rangkaian ucapan selamat rutin yang dibagikan pada 3 Agustus 2025.
Unggahan tersebut memperlihatkan papan tulis bertuliskan nama-nama bayi yang baru lahir, termasuk nama “Yahya Sinwar” yang dihiasi dengan emoji hati.
Nama itu identik dengan mantan pemimpin kelompok Hamas di Gaza yang syahid dalam serangan Israel pada Oktober 2024.
Yahya Sinwar dikenal luas sebagai otak serangan Hamas ke wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023.
Nama tersebut segera menuai reaksi tajam di media sosial, mencerminkan polarisasi opini publik terhadap genosida yang terjadi di Gaza.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Beberapa pihak mengecam penggunaan nama itu, sementara yang lain membela hak orang tua untuk memberi nama anak mereka sesuai pilihan pribadi.
Sebagaimana yang dikatakan pada middleeasteye, menanggapi kontroversi tersebut, pihak rumah sakit menyampaikan permintaan maaf melalui Instagram.
Rumah sakit juga menekankan bahwa setiap nama yang dipublikasikan telah mendapatkan persetujuan dari orang tua dan berjanji akan meninjau ulang prosedur internal guna menghindari kejadian serupa.
Nama Bayi “Yahya Sinwar” di Rumah Sakit Leipzig Menuai Reaksi Pro-Kontra di Media Sosial
Baca juga: Allahu Akbar, Khalil Al Hayya Konfirmasi Yahya Sinwar Syahid Dalam Pertempuran
Rapper sekaligus aktivis Jerman-Israel, Ben Salomo, turut memperbesar sorotan publik dengan membagikan tangkapan layar unggahan rumah sakit di Instagram dan mempertanyakan apakah nama tokoh yang ia anggap sebagai “teroris dan pembunuh massal” seharusnya diizinkan di Jerman.
Pernyataannya memicu gelombang komentar, baik yang mendukung maupun menentang pandangannya.
Beberapa pengguna media sosial mengecam sikap Salomo, menilai bahwa pemberian nama adalah hak pribadi orang tua.
Ada pula yang mempertanyakan standar ganda, dengan menyebut bahwa jika bayi tersebut diberi nama tokoh seperti Benjamin Netanyahu atau Donald Trump, kemungkinan besar tidak akan menuai reaksi serupa.[Sdz]