ChanelMuslim.com – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan bahwa kepastian angka turunnya Biaya Perjalan Ibadah Haji (BPIH), ditetapkan pada akhir April 2015.
Hal ini disampaikan Menag kepada wartawan usai membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-94 Tahun 2015, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (09/04).
“Dalam hitungan dolar, BPIH dipastikan mengalami penurunan. Sedang, untuk berapa besarannya, belum diketahui, karena hingga saat ini, masih dibahas di Panja BPIH,” tegas Menag.
“Kemungkinan besar, minggu ke-3 atau ke-4 April ini, bisa kita ketahui bersama,” tambahnya.
Menag yang didampingi Sekjen Kemenag Nur Syam mengatakan, ada beberapa hal yang membuat BPIH2015 akan lebih kecil dibanding BPIH 2014. Pertama, Kemenag tahun ini berhasil mengefisienkan rute perjalanan penerbangan. Gelombang pertama jamaah haji Indonesia yang selama ini mendarat di Jeddah lalu dibawa ke Madinah dengan bus, tahun ini sudah bisa langsung mendarat di Madinah. “Tahun ini, 12 embarkasi di Tanah Air, bisa langsung ke Madinah, tanpa harus transit dan mendarat ke Jeddah. Jadi, tidak usah ada transportasi darat, katering, dan lain sebagainya,” kata Menag.
Hal kedua, lanjut Menag, pemulangan jamaah haji gelombang kedua ke Tanah Air, yang biasanya dari Madinah dibawa dengan bus ke Jeddah terlebih dahulu, mulai tahun ini, bisa langsung dipulangkan dari dari Madinah menuju Tanah Air. “Jadi dana dan waktu kita lebih semakin berkurang,” tambahnya.
“Ketiga, beberapa pemondokan di Madinah dan Makkah, bisa lebih kita efisiensikan. Harapan kita semua, biaya haji tahun ini turun,” tambahnya.
Disinggung tentang prioritas haji sekali, Menag membenarkan, bahwa atas nama keadilan, Kemenag, akan melakukan hal ini. Menurutnya, antrian haji Indonesia sangat panjang, apalagi setelag adanya pemotongan kuota 20 % dari Kerajaan Saudi. Karenanya, tahun ini, Kemenag akan memprioritaskan bagi yang belum haji sama sekali.
“Kita mempunyai Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) untuk mendeteksi para calon jama’ah haji. Karena Siskohat mempunyai data lengkap tentang masyarakat yang sudah berhaji, hingga belasan tahun lalu,” ujar Menag.(jwt/kemenag)