Di tengah serangkaian serangan di Eropa, masjid lain dibakar di Jerman pada hari Selasa pagi lalu, menambah meningkatnya jumlah serangan Islamofobia terhadap pusat-pusat Islam dalam beberapa bulan terakhir.
“Awalnya kami pikir hanya asap. Tapi kemudian kami melihat asap memenuhi ruang shalat” kata Veysel Arslan.
Menurut saksi mata, Masjid Cami Sultan Ahmet di kota Universitas Witten, yang terletak di distrik Rhine-Westphalia terbakar pada Senin malam sekitar pukul 23.30 waktu setempat menurut harian Jerman DerWesten.
Pelaku dilaporkan memasuki kompleks dari sisi belakang melalui jendela, menuangkan bensin di dalam ruang shalat. Setelah dia menyulut bensin dengan api, ia kemudian melarikan diri dari TKP lewat gerbang masuk masjid.
Masjid juga terdiri dari apartemen perumahan di mana di sana tinggal empat keluarga dengan anak-anak mereka, tapi untungnya api berhasil dipadamkan dengan sendirinya.
Veysel Arslan, yang juga berada di masjid, mengetahui asap telah mengisi ruang shalat ketika dirinya masuk ke masjid untuk shalat Subuh. Sementara itu, polisi telah menyita beberapa bukti di TKP.
Di Jerman saja, 81 serangan yang menargetkan masjid telah dilakukan sejak tahun2012.
Sementara itu, 219 serangan dilakukan antara 2001 hingga 2012, yang mencerminkan tren anti-Muslim mengkhawatirkan yang menargetkan agama minoritas di seluruh Eropa.[af/onislam]