• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 3 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Ini Dia Surat Kabar Pertama Milik Pribumi

Juni 3, 2021
in Berita
Resep Ikan Bakar Sambal Kecap

Foto: Pexels

86
SHARES
664
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Medan Prijaji merupakan surat kabar pertama milik pribumi yang terbit di Indonesia yang dipelopori oleh Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Soerjo.

Sebelum Medan Prijaji terbit, sebenarnya sudah banyak surat kabar yang beredar di Indonesia.

Hanya saja, surat kabar tersebut milik penjajah Belanda, yang memuat kepentingan kolonial tersebut. Surat kabar kolonial Belanda ini contohnya Kort Beiricht Eropa, Bataviase Koloniale Courant.

Lalu, pada pertengahan Januari 1907, terbit surat kabar mingguan bertajuk Medan Prijaji yang dipimpin Raden Mas Tirto Adhi Soerjo. Medan Prijaji menjadi surat kabar pertama milik pribumi ketika itu dan menggunakan bahasa Melayu.

“Saya pikir tidak ada yang lain, selain Medan Prijaji. Itu lah yang benar-benar pribumi yang memiliki modal, menerbitkan koran dengan bahasa melayu. Meskipun pemimpin redaksinya, Tirto bahasa Belanda-nya sempurna, tapi dia menggunakan bahasa melayu sebagai bahasa koran,” kata Mantan Kepala Penelitian Pengembangan (Litbang) Kompas, Daniel Dhakidae, sebagaimana dilansir Okezone, Selasa (9/2).

Sebelum menerbitkan Medan Prijaji, Tirto bersama H.M. Arsad dan Oesman mendirikan dulu badan hukum bernama N.V. Javaansche Boekhandel en Drukkerij en Handel in Schrijfbehoeften.

Penerbitan itu sendiri bertujuan untuk memberikan penyuluhan hukum bagi pribumi yang diberlakukan tidak adil oleh Belanda.

“Dia [Medan Prijaji] memang untuk memajukan middle class pribumi. Artinya perannya benar-benar untuk kepentingan prijaji. Dia juga memberitakan kepentingan rakyat pada umumnya, lalu berita yang tak dimuat oleh koran Belanda, itu dimuat oleh Medan,” jelas Daniel.

Perkembangan pesat Medan Prijaji, lantas membuat Tirto mnegambil keputusan untuk menerbitkannya secara harian. Penerbitan Medan Prijaji secara harian dimulai pada 5 Oktober 1910.

Penerbitan secara harian ini ternyata mendapat sambutan baik dari pembacanya ketika itu dan mampu bersaing dengan koran terbitan Belanda.

Kendati mendapat sambutan baik dari masyarakat, eksistansi Medan Prijaji tak bertahan lama. Surat kabar yang mengedepankan kepentingan pribumi itu terakhir dirilis pada 3 Januari 1912.

Lalu, pada 23 Agustus 1912, Medan Prijaji ditutup. Menurut Daniel, usia singkat Medan Prijaji lantaran isi surat kabar itu selalu berseberangan dengan pemerintah kolonial di masa penjajahan.

“Karena Tirto ini memang artinya idealismenya ini untuk kemajuan pribumi, dia pembela pribumi dan dengan posisi itu kan dia sering sekali bersinggungan denga pemerintah kolonial Belanda. Jadi penyebab utamanya itu, melawan kebijakan kolonial,” terang Daniel.

Tirto Adhi Soerjo

Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Soerjo lahir si Blora, 1880. Menurut Daniel Dhakidae, Tirto adalah sosok yang memiliki perpaduan harmonis dalam menyeimbangkan idealisme.

“Dalam arti itu di dalam diri Tirto memliki perpaduan yang cukup harmonis antara cita-cita surat kabar, idealisme kemakmuran kaum pribum, cita-cita tertinggi koran itu yang bergabung dengan survival dari segi bisnis,” kata Daniel.

Daniel yang merupakan alumnus Cornell University itu bahkan menyebut sosok Tirto istimewa. Ia mengisahkan aksi Tirto menerbitkan Medan Prijaji menjadi momok bagi kolonial Belanda. Pihak penjajah memandang konten Medan Prijaji selalu melawan kebijakan pemerintah kolonial.
O

Tak berlebihan jika Daniel menilai Tirto sebagai sosok yang istimewa sebagai perintis perjuangan kemerdekaan bangsa Hindia Belanda ketika itu. Pasalnya, sosok Tirto dibukukan dalam novel Tetralogi Buru yang ditulis Pramoedya Ananta Toer. Dalam novel tersebut, Tirto dimunculkan sebagai tokoh Minke.

Dalam rangka mengenang sosok Tirto ini, Daniel berharap bisa membuat Tirto Adhi Soerjo Awards, sebagai bentuk penghargaan bagi insan pers di Indonesia.

“Jadi kalau saya punya dana yang tak terbatas, saya akan bikin Tirto Adhi Soerjo Award. Ini lah pendasar sesungguhnya,” tutupnya. (jwt/okezone/harianjogya)

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Puncak Hari Pers Nasional: Presiden Berharap Media Bangun Produktivitas Masyarakat

Next Post

Kota Gumi dan Daigu di Korsel Akan Miliki Masjid

Next Post

Kota Gumi dan Daigu di Korsel Akan Miliki Masjid

Aya Sofia, Simbol Penaklukan Islam di Tanah Eropa

Forum Ulama Indonesia Keluhkan Konten Tayangan Televisi

  • Perkumpulan Jalanin Sulawesi Selatan Selenggarakan Training Fasilitator Kehidupan di Kampus Al-Biruni Karantina Makassar

    Perkumpulan Jalanin Sulawesi Selatan Selenggarakan Training Fasilitator Kehidupan di Kampus Al-Biruni Karantina Makassar

    76 shares
    Share 30 Tweet 19
  • BKMT Mimika Baru Gelar Pengajian Gabungan

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7578 shares
    Share 3031 Tweet 1895
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5139 shares
    Share 2056 Tweet 1285
  • Rumah Zakat Gelar Urun Rembuk Palestina di Universitas Indonesia

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • PRa Salimah Rawapanjang Rayakan Milad Keempat Tahun

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3166 shares
    Share 1266 Tweet 792
  • Surah An-Naba’ Ayat 1-16, Terjemahan dan Tafsirnya

    1270 shares
    Share 508 Tweet 318
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    3982 shares
    Share 1593 Tweet 996
  • Muadz Bin Jabal, 1 dari 6 Sahabat Nabi yang Hafal Quran pada Masa Nabi

    327 shares
    Share 131 Tweet 82
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga