ULAMA dan tokoh nasional, KH. Bachtiar Nasir, telah tiba di Tunisia untuk mendampingi langsung misi kemanusiaan Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla (GSF) dan Global March to Gaza (GMTG).
Kehadiran beliau sekaligus sebagai inisiator IGPC dan pendiri Indonesia Peace Convoy (IPC) menjadi peneguh semangat bagi para relawan yang akan berlayar menuju Gaza untuk menembus blokade kemanusiaan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Dalam pesannya dari Tunisia, KH. Bachtiar Nasir menyampaikan rasa syukur atas partisipasi Indonesia dalam gerakan global ini.
“Kita bersyukur bisa berbuat di atas nama Indonesia, dan kami mewakili Anda semua. Karena itu, yuk kita bareng-bareng bersatu bersama Global Peace Convoy Indonesia dalam upaya menembus blokade Gaza. Tentu ini tidak mudah, kalau dalam bahasa Arab disebut shibah mustahil, hampir mustahil. Tetapi semua dimulai dengan tetesan pertama, langkah pertama. Usaha awal kita biar Allah yang menyempurnakan. Tugas kita hanya memulai, Allah yang Maha Sempurna,” ujar beliau.
Indonesia mengirimkan total 67 orang delegasi, di mana 33 orang di antaranya akan turut naik kapal dalam pelayaran kemanusiaan.
Indonesia Siap Berlayar Bersama Global Sumud Flotilla, KH. Bachtiar Nasir Tiba di Tunisia
Mereka akan bergabung bersama relawan dari 44 negara di seluruh dunia yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla.
Hingga saat ini, telah dikonfirmasi sebanyak 65 kapal akan menjadi bagian dari armada GSF:
- 24 kapal dari Spanyol
- 21 kapal dari Tunisia
- 18 kapal dari Italia
- 2 kapal dari Yunani
(dengan beberapa kapal tambahan masih dalam proses pembelian)
Indonesia Peace Convoy adalah bagian dari gerakan damai rakyat Indonesia yang mendukung Palestina melalui berbagai aksi solidaritas, termasuk parade kendaraan dan kampanye bertema kemanusiaan dengan atribut Palestina.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Global Sumud Flotilla dan Sumud Nusantara
Melalui misi ini, Indonesia menunjukkan peran aktifnya dalam aksi nyata di tingkat global untuk menembus blokade Jalur Gaza, sebuah bentuk dukungan terhadap hak asasi dan kebebasan rakyat Palestina.
Global Sumud Flotilla sendiri merupakan kelanjutan dari pelayaran kapal Madleen dan Handala, yang telah lebih dahulu berlayar sebagai simbol perlawanan damai terhadap blokade Gaza.
Di bawah komando Steering Committee GSF dan koordinasi Global March to Gaza (GMTG), misi ini mengusung semangat sumud—keteguhan dan keberanian dalam menghadapi penindasan.[Sdz]