GLOBAL Sumud Flotilla berangkat dari keyakinan bahwa aksi sipil kolektif dapat memecah isolasi Gaza.
Rifa Berliana Arifin, Indonesia Country Director Sumud Nusantara, mengisahkan awal mula keterlibatan Indonesia dalam gerakan Global Sumud Flotilla dan lahirnya inisiatif Sumud Nusantara.
Gerakan ini berakar dari ajakan yang datang dari Malaysia, tepatnya dari Nadir Al-Nuri, seorang aktivis kemanusiaan yang pernah tinggal dan menjalani kehidupan langsung di Gaza.
Berbekal pengalaman tersebut, Nadir dipercaya oleh pihak Malaysia untuk memimpin gerakan Sumud Flotilla secara regional.
Kini, Nadir juga menjabat sebagai pengarah dalam Sumud Nusantara, memperluas jangkauan dan koordinasi gerakan ini ke tingkat Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Dalam perjalanannya, sejumlah NGO dari berbagai negara menyatakan kesiapan untuk bergabung dalam misi besar ini, memperkuat jaringan solidaritas internasional.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sebagai bagian dari persiapan, para aktivis yang tergabung dalam gerakan ini mengikuti pelatihan intensif selama sepuluh hari di Tunisia, sebuah agenda penting yang membekali mereka secara fisik, mental, dan strategis.
Salah satu hal penting yang ditegaskan dalam pelatihan tersebut adalah bahwa jalur laut merupakan satu-satunya rute paling efektif untuk menembus blokade yang telah lama mencekik Gaza, di tengah kegagalan komunitas internasional dalam membuka akses darat maupun udara.
Armada akan terdiri dari kapal penumpang besar hingga perahu nelayan, berangkat dari Spanyol pada 31 Agustus, disusul Tunisia dan pelabuhan lain pada 4 September.
Negara peserta meliputi Malaysia, Indonesia, AS, Brasil, Italia, Maroko, Sri Lanka, Tunisia, Belanda, Kolombia, dan puluhan lainnya.
Mengenal Lebih Dekat Global Sumud Flotilla dan Sumud Nusantara
Armada ini merupakan kolaborasi empat koalisi besar: Maghreb Sumud Flotilla, Global Movement to Gaza, Freedom Flotilla Coalition, dan Sumud Nusantara.
Lebih dari 6.000 aktivis telah mendaftar untuk berpartisipasi atau mendukung dari darat.
Kegiatan pendukung meliputi aksi massa di pelabuhan-pelabuhan kunci seperti Barcelona, Tunis, dan Kuala Lumpur, serta kamp pendidikan publik tentang sejarah dan realitas Gaza.
Sumud Nusantara adalah gerakan gabungan mewakili negara-negara Asia.
Terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Maladewa, Bangladesh, Bhutan, Thailand, Sri Lanka, Nepal, dan Pakistan.
Baca juga: Indonesia Bergabung dalam Global Sumud Flotilla Dukung Kemerdekaan Palestina
Gerakan ini terintegrasi dengan aksi Global Sumud Flotilla yang akan mendobrak blokade di Jalur Gaza.
Global Sumud Flotilla terdiri dari 44 negara di seluruh dunia, yang merupakan aksi progresif dari pelayaran Kapal Madleen dan Handala sebelumnya.
Aqsa Working Group sebagai Country Director Indonesia dari Sumud Nusantara mengkoordinir kegiatan konvoi sumud di Indonesia bersama beberapa Lembaga Palestina di Indonesia.
Persatuan aktivis ini nantinya akan mengirimkan relawan untuk berlayar bersama Sumud Nusantara dari Malaysia.
Adapun rangkaian kegiatan sebelum pengiriman relawan adalah konvoi darat ataupun aksi damai di setiap negara yang akan ditutup dengan flag off delegasi Flotilla pada 23 Agustus 2025 dari Dataran Merdeka, Kuala Lumpur Malaysia.[Sdz]