ChanelMuslim.com – Sebelumnya, BPPOM Kota Pekanbaru mengonfirmasi produk ikan kaleng impor bermerek Farmerjack, IO dan Hoki mengandung cacing. Cacing yang ditemukan di dalam produk tersebut adalah cacing anisakis sp.
Cacing Anisakis sp adalah parasit yang dapat menimbulkan masalah pada ikan hingga manusia, sehingga bila dikonsumsi tanpa dimasak, atau dalam keadaan setengah masak, akan menimbulkan penyakit.
Hasil pemeriksaan dan pengujian BPOM RI menemukan adanya cacing dengan kondisi mati pada produk ikan makarel dalam saus tomat dalam kaleng ukuran 425 gr, yaitu: Merek Farmerjack, nomor izin edar (NIE) BPOM RI ML 543929007175, nomor bets 3502/01106 35 1 356; Merek IO, NIE BPOM RI ML 543929070004, nomor bets 370/12 Oktober 2020; dan Merek HOKI, NIE BPOM RI ML 543909501660, nomor Bets 3502/01103/-.
Dalam perkembangannya, BPOM melakukan penelitian terhadap 541 sampel ikan kaleng dari 66 produk di seluruh Indonesia.
"Ada 27 merek yang positif mengandung parasit cacing. Sebanyak 16 produk impor dan 11 dalam negeri," kata Penny pada jumpa pers di kantor BPOM di Jakarta, Rabu (28/3).
Penny mengatakan meski ada produk dalam negeri, tetapi bahan baku keseluruhan berasal dari luar negeri. Dia mengatakan ikan makerel tidak hidup di lautan Indonesia.
"Produk impor dari kawasan China dan sekitarnya. Bahan baku yang di dalam negeri juga berasal dari wilayah perairan China," tutur Penny.
Dalam kesempatan itu, BPOM juga melakukan kajian dengan Kementerian Perikanan terkait banyaknya temuan cacing parasit di produk ikan mackerel kaleng karena dipengaruhi musim.
"Ikan Mackarel secara natural menjadi inangnya cacing," kata perempuan berkacamata ini.
Menurutnya, banyak cacing tergantung periodenya. Namun, kapan periode pastinya ia belum bisa menjelaskan.
"Ada periode khususnya. Bisa jadi ada periode tidak ada cacing. Ini menjadi tugas kementerian untuk meneliti dan memberikan izin untuk bahan baku produk perikanan," katanya lagi.
Namun, hal itu tidak menghentikan penyelidikan dan penindakan terhadap produsen, distributor, dan importir. Dia mengimbau kepada pihak-pihak terkait untuk menarik produk yang mengandung cacing parasit dari pasaran.
"Kami instruksikan penghentian sementara impor dan produksi sampai ada audit yang lebih besar," pungkas Penny. (Ilham)