ChanelMuslim.com – Pergelaran Asian Games 2018 di Indonesia menjadi spirit tersendiri bagi atlet tanah air. Defia Rosmaniar, salah satu atlet taekwondo yang semangatnya patut dicontoh. Ada beberapa fakta istimewa dari atlet muslimah pertama peraih emas pertama Indonesia ini.
“Biasanya taekwondo dapat perak dan perunggu. Defia betul-betul memiliki mental juara dan mampu menunjukkan kalau kita memiliki kekuatan yang bagus di nomor poomsae,” kata Juana Wangsa Putri, peraih medali perak taekwondo dari Kyorugi (tarung) di kelas -48 kg Asian Games 1998 dan kelas -51 kg Asian Games 2002, Senin (20/8).
Ia menambahkan, perwakilan atlet Negara Korea juga sempat goyang saat di semi final. Defia mampu membuktikan, latihan dari seorang pelatih yang tepat serta pembinaan jangka panjang menghasilkan hasil memukau.
Sebelum pertandingan Asian Games 2018, masa latihan terberat dirasakan Defia ketika latihan di Korea Selatan. Selama tiga bulan terhitung bulan Maret hingga Juli, Defia harus jauh dari keluarga.
Ia pun merasa sedikit terbebani, bahkan berkabung dan sedih sejenak di Negara Ginseng tersebut.Ketika masa latihan, sang ayah meninggal karena sakit sroke. Muslimah kelahiran 1995 ini harus berkorban tidak melihat ayahnya untuk terakhir kalinya.
Selain itu, Defia mempunyai keistimewaan dengan karakter dirinya sebagai pekerja keras. Sikap sungguh-sungguhnya mengejar cita-cita bisa menjadi contoh bagi muslimah lainnya.
Meski pernah mengalami sakit liver di bangku SMP, ia tetap mampu menggeluti taekwondo. Perbedaannya, ia mengganti fokus dari atlet kyorogy menjadi poomsae.
Dari keuletan, optimisme tinggi serta konsentrasi penuhnya, muslimah asal Bogor ini meraih prestasi yang terus meningkat. Ia berhasil meraup emas, perak dan perunggu, bahkan Defia sudah menyumbangkan 15 medali emas untuk taekwondo Indonesia.[ind/Firda/berbagaisumber]