ChanelMuslim.com — Pendidikan di Indonesia terus mengalami perkembangan namun sebagian di wilayah Indonesia masih mengalami hambatan dalam perkembangan pendidikan. Hambatan tersebut disebabkan dari akses jalan yang belum terwujud hingga bencana yang terus menerjang di wilayah tersebut.
Hambatan-hambatan ini masih terus menjadi persoalan pendidikan di Indonesia. Seperti halnya di Pulau Jawa berbeda dengan Pulau Papua. Perkembangan infrastruktur yang berbeda dari Pulau Jawa menyebabkan pendidikan di Pulau Papua masih terhambat.
Hal tersebut mempengaruhi kualitas, fasilitas pendorong hingga biaya pendidikan termasuk Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menopang kemajuan pendidikan seperti guru maupun orang tua.
“Ada tiga alternatif solusi yang bisa dilakukan untuk menjawab tantangan pendidikan Indonesia saat ini,” ucap Goldy F. Dharmawan sebagai Peneliti Riset SEMERU.
Satu, memodifikasi kebijakan PPDB sekolah negeri. Dua, mendorong konsep ‘sekolah kolaborasi’. Tiga, melakukan induksi dengan program pembelajaran mandiri.
Indonesia saat ini memasuki tantangan pendidikan 3.0. Lebih dari 75% siswa di Indonesia tidak menguasai kemampuan dasar matematika. Beberapa faktor yang menjadi kendala dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia yakni kompetensi guru yang masih perlu ditingkatkan, perekrutan dan penempatan guru belum merata hingga tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran dasar rendah dan mengalami ketimpangan antar provinsi.
Menurut Prof. Dr. Ir. Nunung Nuryartono M.Si sebagai Dekan Fakultas Ekonomi & Management IPB mengatakan,
“Relevansi pendidikan dan pekerjaan perlu disesuaikan dengan perkembangan era dan iptek, juga tetap memberikan perhatian kepada aspek-aspek humanis.”
Melihat permasalahan di atas, Dompet Dhuafa Pendidikan (DD Pendidikan) sebagai jejaring dari Dompet Dhuafa yang berfokus pada pendidikan tinggi menghelat Education Outlook dan Focus Group Discussion (FGD) menyoal perbaikan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia yang dilaksanakan pada Rabu (22/01) di Cikini, Jakarta. Education Outlook 2020.
Acara ini dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Nunung Nuryartono M. Si (Dekan Fakultas Ekonomi dan Management IPB), Guru Agung (GM Dompet Dhuafa Pendidikan), Goldy F. Dharmawan (Peneliti Riset SEMERU) dan Syafi’ie El Bantani (Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan).
“Saat ini kebutuhan akan pengelolaan pendidikan yang baik menjadi persoalan di Indonesia. Education Outlook 2020 mencoba mengevaluasi masalah di atas sekaligus memprediksi peluang di bidang pendidikan,” kata Aza el Munadiyan, Manager Strategic Partnership DD Pendidikan.
Menggandeng Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Muhammadiyah, serta Peneliti SEMERU, Education Outlook 2020 yang mengusung tema Revolusi Pendidikan Tinggi diyakini mampu memberikan perspektif serta evaluasi bagi jalannya pengelolaan pendidikan tinggi di Indonesia.
“Pada forum ini kami ingin para pembicara dan peserta dapat merumuskan strategi yang efektif untuk proses pendidikan tinggi dan pendidikan nasional. Selain itu kami percaya jika dari Education Outlook 2020 dapat terbangun sinergi yang kokoh antara pemerintah, institusi pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, juga perusahaan dalam kerja peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia,” tutup Aza. [Wnd/rls]