Chanelmuslim.com – Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa menggelar Napak Tilas dan Tutur Veteran di Museum Perjuangan, Kota Bogor (15/8/2017). Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk menyambut dan memeriahkan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia. Kegiatan tersebut juga melibatkan puluhan siswa-siswi MI Miftahul Salam dan SMP Budi Asih serta Veteran Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia untuk tetap merawat sejarah.
Kegiatan berlangsung dengan belajar dan mengenal sejarah perjuangan bangsa dari para pejuang veteran. Kegiatan diawali dengan bersih-bersih museum dan ditutup dengan menonton film perjuangan bersama. Puluhan siswa-siswi berseragam Pramuka lengkap menyimak penuturan kisah perjuangan dengan antusias. Para pejuang Veteran yang hadir yaitu H. Kaisuku (Veteran Pembela Trikora Irian Jaya dan Seroja), H. Muhammad Chairul Achmadi (Veteran dari Tentara Pelajar Siliwangi), H. Ma’mun Permadi (Veteran Pejuang Kemerdekaan RI), dan Abdul Chafid (Veteran Pejuang Kemerdekaan RI).
“Saya senang sekali mengikuti kegiatan yang diadakan Dompet Dhuafa. Karena saya dapat belajar banyak tentang sejarah perjuangan,” ucap Ahmad Muzakky, salah satu peserta siswa MI Miftahul Salam.
Banyak kisah, pelajaran hingga petuah dari para pejuang veteran yang hadir dalam acara tersebut. Seperti yang diutarakan H. Muhammad Chairul Achmadi dan H. Ma’mun Permadi, yang memberikan pesan kepada anak-anak agar giat belajar, salah satunya menguasai ragam bahasa. Karena dengan kepintaran, generasi muda dapat menjaga, merawat dan mengisi hasil perjuangan para pejuang ini.
“Kegiatan ini kami lakukan rutin setiap tahun di tempat yang memiliki nilai dan arti sejarah, tujuannya untuk menumbuhkan kembangkan rasa nasionalisme para generasi muda serta mengenang jasa para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia,” ujar Hendra Setia sebagai Direktur Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa
Salah satu pejuang veteran yang hadir, H. Muhammad Chairul Achmadi mengingatkan kepada puluhan siswa-siswi untuk tidak malas belajar terutama belajar bahasa. Karena dengan belajar bahasa bisa menjelajahi dunia lebih luas.
“Karena di negeri kita ini saja, ada beragam bahasa. Bahkan, kakek dulu belajar bahasa Belanda dan Inggris. Sehingga dapat sedikit-banyak menjelajah dunia dengan kekayaan keahlian bahasa kita,” jelas H. Muhammad Chairul Achmadi. (Winda/Desi)