ChanelMuslim.com – Menteri Pertanian Andi Amran menyarankan masyarakat Indonesia untuk beralih mengonsumsi keong sawah ketimbang daging yang harganya melonjak tinggi. Bagaimana respon masyarakat?
Billin (23), guru TK di Bekasi berpendapat peralihan konsumsi daging ke keong sawah kontroversial dan perlu dikaji lebih lanjut.
“Sejauh ini, saya belum pernah mengetahui komparasi keong sawah dengan daging. Kalau asal muasalnya, keong sawah tentu mengandung unsur protein hewani, sama halnya dengan daging sapi, ayam dll. Namun, perlu cari tahu di daftar komposisi bahan makanan Indonesia. Jika tidak terdaftar, maka perlu mencari referensi berupa jurnal ilmiah mengenai penelitian kandungan keong sawah sendiri, ” ujar muslimah yang juga lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat Jurusan Gizi Universitas Brawijaya tersebut kepada ChanelMuslim.com, Selasa (5/12).
Berdasarkan hal itu, Billin belum bisa beralih untuk mengonsumsi keong sawah sebagai pengganti daging.
“Menimbang segi bentuk dan pengetahuan kandungannya, untuk saat ini, saya belum bisa jika disuruh beralih, ” ujar perempuan yang juga sedang mengandung anak pertama tersebut.
Berbeda dengan Billin, Romlah (34) ibu rumah tangga di Cibubur mengatakan setuju dengan usulan Menteri tersebut.
“Saya mah setuju aja, nggak suka daging soalnya nyelip di gigi.. Dan suka tutut karena murah dan segar asal masaknya bisa nggak bau lumpur, ” ujar ibu dari 4 anak tersebut.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran menyarankan agar masyarakat beralih mengonsumsi tutut atau keong sawah sebagai pengganti daging yang harganya melonjak.
” Seperti tutut itu protein lebih bagus dari daging,” ujarnya di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (4/12) dilansir laman Okezone.
Tutut merupakan keong sawah atau sejenis siput air yang mudah dijumpai di perairan tawar seperti sawah, aliran parit dan danau.
Amran melanjutkan, tutut memiliki protein yang tinggi namun menyehatkan. Maksudnya, ketika ada seorang yang memiliki tekanan darah tinggi, masih bisa mengonsumsi tutut yang proteinnya tinggi. (ind)