BIDEN dan Trump saling klaim sebagai tokoh pendamai Hamas Israel. Hal itu kian mencuat di ujung hari masa tugas Biden.
Di balik gegap gempita kesepakatan damai Hamas Israel, dua sosok nomor satu di Amerika berebut klaim. Baik Biden maupun Trump sama-sama menyatakan sebagai pihak yang paling berjasa di balik kesepakatan damai itu.
Biden tiba-tiba tampil ke publik usai Qatar mengumumkan kesepakatan itu, Rabu (15/1). Biden pun menjelaskan bahwa kesepakatan itu akhirnya terwujud setelah delapan bulan diupayakan.
Biden mengklaim bahwa negosiasi yang penuh perjuangan itu diupayakan timnya sejak bulan Mei 2024.
Ketika wartawan menanyakan tentang siapa yang akan ditulis dalam sejarah sebagai penggagas perdamaian, Biden tersenyum. “Lelucon macam apa itu?” sindirnya sambil melepas senyum ke wartawan yang hadir.
Berselang tak lama setelah Biden melakukan konpres, Trump juga memberikan pernyataan. Melalui akun medsosnya, Truth Social, Trump mengungkapkan bahwa dirinyalah yang mengutus Steve Witkoff ke Doha Qatar untuk melakukan perundingan. Selama empat hari utusannya itu berada di Qatar hingga kesepakatan itu akhirnya tercapai.
Israel Sebenarnya Tak Ingin Berdamai
Melalui Menteri Keuangannya, Bezalel Smotrich, Israel menyatakan keberatannya dengan gencatan senjata. Mereka tak ingin keluar dari Gaza hingga bisa melumpuhkan Hamas.
“Itu adalah kesepakatan yang buruk dan berbahaya bagi keamanan Israel,” ucapnya di akun X.
Politisi zionis usia 42 tahun ini menegaskan bahwa penyelesaiannya harus dengan kekuatan senjata yang besar.
Tidak heran jika selama publikasi kesepakatan damai oleh AS ini PM Netanyahu tak kunjung muncul ke publik. Entah karena malu atau merasa tertekan.
Fakta di Gaza menunjukkan bahwa sejak Rabu (15/1) atau sejak kesepakatan damai itu diumumkan, serangan Israel ke Gaza justru semakin gencar. Serangan ditujukan ke rumah sakit dan permukiman penduduk.
Akibatnya, tidak kurang dari 30 orang syahid oleh kebiadaban Israel itu.
Pertanyaannya, akankah klaim dua petinggi AS itu benar-benar nyata di Gaza atau hanya sekadar perebutan panggung menjelang pelantikan 20 Januari mendatang? Kita lihat saja nanti. [Mh]