ChanelMuslim.com – Pimpinan KPK periode 2015-2011, Bambang Widjojanto menyatakan peran emak-emak dalam gelaran Pilpres dan Pileg tahun 2019 ini luar biasa. Sejak hari H pencoblosan hingga saat ini para ibu ini tidak letih mengawal suara rakyat.
“Yang paling menarik di beberapa tempat peran emak-emak itu luar biasa. Sejak hari pertama di TPS. PPK peran sertanya luar biasa,” jelas Bambang di lokasi PPK, Durenjaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi. (23/4/2019).
Bambang mengatakan pemilu kali ini prinsipnya benar-benar terbuka. Bukan hanya saksi, seluruh masyarakat bahkan bisa melihat.
“Kedua, yang saya lihat, datanya luar biasa.
Kebetulan di Bekasi Timur, formulir C1 ini menunjukkan bahwa kerja emak-emak dan saksi-saksi untuk kumpulkan C1 supaya proses ini bisa akuntabel jadi tak ada kecurangan,” sambungnya.
Bambang mengaku sudah menyaksikan sendiri bagaimana semangat emak-emak mengawal suara.
“Saya dapat data, dengan hasil yang ada di seluruh Bekasi Timur, luar biasa sampai jumlah pemilih wanita pria, jumlah calon suara 01, 02 detail. 45,8% untuk 01. 54,2 % untuk 02,” katanya kemudian.
Bambang menyatakan ada dua hal penting dalam gelaran Pilpres dan Pileg tahun ini yakni, Pertama; keberhasilan proses Pilpres maupun Pileg itu didukung militansi emak-emak. Bahasa kerennya, kata Bambang, Ibu-ibu telah menyelamatkan kedaulatan rakyat.
“Kedua, kemampuan mengumpulkan C1, terutama untuk suara paslon 02 itu kerjanya sistematis. Jadi nggak ada curang, kalau ada data,” ujarnya.
Hasilnya, kata Bambang, Quick Count sebagaimana berhala hari ini berhasil diruntuhkan. Terbukti bahwa QC itu membesar-besarkan satu dan menjungkalkan lainnya tidak berhasil.
Kendati demikian, Bambang berharap yang harus dikedepankan adalah kejujuran. Karena kalah atau Menang, jika tak jujur, percuma.
“Kita berharap prosesnya baik, nggak curang, jujur. Damai, persatuan dengan jujur. Yang harus kita lawan adalah ketidakjujuran. Bukan soalan siapa kalah siapa menang,” jelasnya.
Bambang juga berharap partisipasi Ibu-ibu ini bukan hanya semangat mengawal Pilpres dan Pileg melainkan di semua sektor pembangunan.
“Ada dua yang menarik. Hari ini seorang pimpinan ditentukan oleh publik. Jadi kalau Ada yang mau merampok suara publik, harus berhadapan dengan rakyat. Kedua
Keterlibatannya bukan secara artifisial melainkan kesungguhan, bahkan tidak dibayar. Persis zaman kemerdekaan. Untuk merampas kemerdekaan dari penjajah kolonial,” tukasnya.
Bambang berharap sekali lagi semoga dengan keterlibatan Ibu-ibu bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik.[ind/rilis]