• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 11 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

AS Larang Masuk dan Deportasi Mahasiwa Harvard Asal Palestina

Agustus 28, 2019
in Berita
68
SHARES
524
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Seorang mahasiswa Palestina yang juga mahasiswa baru Universitas Harvard dilarang memasuki Amerika Serikat setelah remaja itu mengatakan dia diinterograsi selama berjam-jam oleh pejabat imigrasi AS tentang praktik keagamaannya dan kegiatan media sosial teman-temannya.

Ismail Ajjawi, seorang pengungsi berusia 17 tahun yang tinggal di Lebanon yang dianugerahi beasiswa sarjana Hope Fund oleh Amideast lembaga nirlaba AS, mendarat di Bandara Internasional Boston Logan pada hari Jumat sebelum dikirim pulang kembali.

Dalam sebuah pernyataan kepada Al Jazeera, Michael McCarthy, juru bicara Kepabeanan dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) mengatakan, Ajjawi "dianggap tidak dapat diterima AS berdasarkan informasi yang ditemukan selama inspeksi CBP".

"CBP bertanggung jawab untuk memastikan keamanan dan penerimaan barang dan orang yang memasuki Amerika Serikat," katanya, Selasa kemarin.

Ajjawi mengatakan dia diinterogasi oleh petugas imigrasi selama berjam-jam, dengan seorang yang memintanya membuka kunci telepon selulernya dan laptopnya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Setelah lima jam berakhir, dia memanggil saya ke sebuah ruangan dan dia mulai berteriak kepada saya. Dia mengatakan bahwa dia menemukan orang-orang memposting sudut pandang politik yang menentang AS dalam daftar teman saya," katanya kepada surat kabar Harvard Crimson.

Dalam pernyataan yang dikirim melalui email ke surat kabar tersebut, warga Palestina itu mengatakan bahwa dia mengatakan kepada petugas bahwa dia tidak membuat postingan politik dan tidak bisa dimintai pertanggungjawaban atas aktivitas media sosial orang lain.

Dia mengatakan visanya kemudian dicabut dan dia sekarang kembali ke Lebanon.[ah/aljazeera]

Previous Post

Kisah Srigati, Pemulung yang Ingin Punya Rumah

Next Post

Batu Apung Penuhi Perairan Seluas 20.000 Kali Lapangan Bola di Samudra Pasifik

Next Post

Batu Apung Penuhi Perairan Seluas 20.000 Kali Lapangan Bola di Samudra Pasifik

Indonesia Muslim Life Fest Suguhkan Gaya Hidup Halal yang Komprehensif

Teriakan Itu Mematikan Ruh

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga