ChanelMuslim.com – Tidak hanya hajatan pernikahan, di Indonesia banyak sekali macam hajatan dan seringkali undangan datang di saat yang bersamaan. Ada hajatan walimatul ursy (pernikahan), aqiqah kelahiran bayi, walimatul safar (pergi naik haji), pertunangan, selamatan rumah baru dan bahkan tahlilan dan ulang tahun.
Ternyata bagi tuan rumah atau shahibul baik yang ingin mengadakan acara hajatan atau tasyakuran, ada adab-adab yang perlu diperhatikan. Diantara adab-adab tersebut adalah:
1. Hendaknya mengundang orang-orang yang bertakwa dan bukan orang-orang fasik ataupun orang-orang yang suka berbuat dosa. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam;
“Janganlah engkau bergaul kecuali dengan orang mukmin, dan jangan makan makananmu kecuali orang yang bertakwa.” (HR. Ad Darimi)
2. Tidak hanya mengundang orang-orang kaya dan mengabaikan orang-orang miskin. Sesuai dengan hadits;
“Sejelek-jelek makanam adalah makanan walimah yang hanya mengundang orang-orang kaya saja tanpa orang miskin.” (HR. Muslim)
3. Dalam mengundang tamu tidak dimaksudkan untuk berbangga-bangga dan menuombongkan diri. Akan tetapi, bertujuan untuk mengamalkan sunnah Rasulullah dan Nabi-Nabi sebelum beliau, seperti Nabi Ibrahim yang dijuluki Bapaknya para Nabi. Ia juga harus meniatkan diri untuk membahagiakan dan menggembirakan kaum mukminin serta menebarkan ghibthah (rasa ingin memiliki kebaikan seperti orang lain) dan kegembiraan ke dalam hati saudara-saudaranya.
4. Tidak mengundang orang yang diketahui sulit hadir dan orang-orang yang merasa terganggu dengan hadirnya saudara-saudara yang lain. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari perbuatan menyakiti orang mukmin yang jelas-jelas diharamkan.
Adab dalam mengundang merupakan bagian dari kepedulian kita untuk dapat menjadi tuan rumah yang baik. Selain memberitahukan kabar gembira kita berharap tamu-tamu dapat memberikan doa kebaikan bagi hajat kita. Dan mengundang para tetamu sesuai adab adalah mengundang keberkahan dari Allah swt. (w/Minhajul Muslim, Ummul Qura)