ChanelMuslim.com – Hari ini (9 oktober 2019) direncanakan 126 penyintas korban rusuh Wamena akan dipulangkan melalui jalur laut menuju Makassar. Saat ini mereka sendiri masih berada di posko pengungsian Lanud Silas Papare, Jayapura.
Dari total yang dipulangkan menggunakan kapal laut, ada 21 orang penyintas berasal dari propinsi NTT dengan 9 orang diantaranya wanita dan anak-anak.
Saat dibagikan tiket gratis menggunakan kapal milik PELNI salah satu pengungsi asal NTT bertanya kepada panitia soal kelanjutan dan kepastian perjalanan mereka menuju tempat asal.
Hal tersebut ditanyakan sebab para penyintas asal daerah lain sudah mendapat kepastian penanganan dari Pemda tempat asal mereka.
"Kami bertanya lalu bagaimana nasib kami setelah tiba di Makassar, sedangkan di Jayapura sendiri dan Makassar kami tidak memiliki sanak saudara. Dan harta kami semua sudah habis kami tinggal di Wamena" ujar Tarsianus penyintas asal Manggarai propinsi NTT.
Ketika berdiskusi dengan relawan Wahana Muda Indonesia (WMI) yang membantu uang saku mereka selama perjalanan nanti, para penyintas asal NTT menyatakan bahwa mereka adalah korban yang tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Mereka hanya tahu, aksi demo massa di Wamena pada 23 September lalu, tiba-tiba menjadi kerusuhan bernuansa rasial yang menyebabkan mereka harus angkat kaki dari tanah yang sudah mereka tempati bertahun-tahun.
Dalam kondisi seperti ini, WMI Care sebagai sebuah organisasi kemanusiaan akan membantu dan mendampingi proses kepulangan para penyintas baik dengan program advokasi dan psikososial.
Program advokasi yang dilakukan WMI mendampingi para penyintas untuk dapat terhubung dengan paguyuban sesama perantau dari tempat asal yang sama dan menginformasikan keberadaan mereka pada pihak terkait khusunya Pemda lokasi asal mereka.
"Kami berharap pihak pemda NTT bisa segera menghubungi perwakilan penyintas atau dapat menghubungi pihak WMI untuk mendapatkan kontak ketua rombongan penyintas asal NTT," ujar aktivis kemanusiaan WMI Care, Ewing Rachman pada Rabu pagi ini (9/10/2019).[ah/rilis]