TAHUN 2022 merupakan tahun paling mematikan bagi anak-anak Palestina. Pasalnya, puluhan sampai ratusan anak menderita akibat gempuran tentara Israel.
Sepanjang tahun tersebut, 36 anak Palestina ditembak mati di Tepi Barat. Kemudian, 17 anak Palestina harus tewas setelah Israel melancarkan serangan tiga hari berturut-turut.
Baca Juga: Program Back to School Bantu Anak-anak Palestina di Pengungsian Bersekolah
2022, Tahun Paling Mematikan bagi Anak-Anak Palestina
Bukan hanya anak-anak, data menurut Al Jazeera, sekitar 44 orang tewas dan 350 orang terluka pada penyerangan itu. Selanjutnya, ada anak-anak yang harus ditawan oleh tentara Israel. Sebanyak 132 anak Palestina ditahan selama tahun 2022.
Tidak hanya berhenti di menjadi tawanan, mereka bahkan mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan. Sekitar 70 persen mengalami kekerasan fisik setelah penangkapan.
94 persen tangannya diikat, 87 persen ditutup matanya, dan 54 persen ditangkap di rumahnya pada tengah malam. Hal yang lebih menyedihkan lagi, 58 persen dari mereka menghadapi pelecehan verbal, penghinaan, atau intimidasi.
58 persen menjadi sasaran setidaknya satu penggeledahan sampai telanjang. 63 persen tidak mendapat informasi tentang hak-hak mereka saat ditangkap, dan hampir keseluruhan, yaitu 99 persen diinterogasi tanpa kehadiran anggota keluarga. Hal ini membuat 17 persen anak-anak mengalami stres.
Ketika ditangkap, sekitar 29 persen anak-anak ditunjukkan atau ditandatangani dokumen dalam bahasa Ibrani, bahasa yang tidak dimengerti oleh kebanyakan anak Palestina.
Sebanyak 25 persen anak Palestina juga harus rela dimasukkan sel isolasi selama dua hari lebih.
Tidak hanya secara fisik, hak anak-anak Palestina untuk mendapatkan pendidikan bahkan ikut diserang. Sebanyak 58 sekolah Palestina yang terletak di Tepi Barat, termasuk Al-Quds Timur, dibongkar oleh otoritas Israel.
Itulah data-data tentang betapa menyedihkannya tahun 2022 bagi anak-anak Palestina. Mari kita selalu mendoakan dan mendukung mereka dengan semampu kita. [Cms]