ChanelMuslim.com – Saat Ramadan datang (lanjutan). Dan akhirnya engkau berlalu dengan gagah dan bijaksana. Diiringi takbir yang gegap gempita, waktu itu telah tiba, waktu untuk kembali pada yang empunya. Kaisar Ramadan berlalu dengan anggunnya. Perlahan tapi pasti.
Aku tahu kehadiranmu itu hanya membantu saja dan tidak bisa buat apa-apa. Bukankah cinta harus tampak dua muka, terjadi antara kau dan aku, bukan kau saja.
Maka wajarlah ketika ‘sesaat kau hadir’ dan menggelontorkan rahmat, ampunan dan jauhkan dari api neraka.
Aku hanya bisa menyentuhmu dari tepian namun tak mampu merangkulmu. Lalu aku tahu, aku lupa mempersiapkan tanganku untuk erat menggengammu. Aku baru sadar ‘cinta’ di hatiku belum berupa cinta yang sesungguhnya. Hanya ‘gumpalan keinginan dan angan-angan’.
Baca juga: Saat Ramadan Datang (Bag. 1)
Jujur aku merasa ada yang hilang di hatiku, dan berharap tahun depan kita bertemu lagi dengan aku yang lebih mempersiapkan diri. Lalu aku mengira bertemu denganmu mudah ternyata sesaat kau hadir. Aku tak dapat ‘memaknaimu’.
Aku hanya bisa iri termangu pada orang yang mampu asik dalam selimutmu. Ramadan. Malu aku untuk menyatakan ‘aku kurang menghormati tamu agung yang singgah di rumah hatiku’.
Sesaat kau hadir, membuat aku berlinang air mata, antara tangis sesal dan tangis sedih. Yang kuharap hanya, aku masih hidup setahun lagi ketika engkau hadir, tanpa mengulangi kesalahan yang sama.
(Baitussalam, 16 Juli 2015, last day taraweh. ‘Emaknya Ben’ yang kurang pandai memanfaatkan momentum-aahhhhh…- hiks…hiks…)
Rasulullah bersabda, “Setiap amalan anak Adam itu adalah (pahala) baginya, kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: