Kawan-kawan, saya yakin, pertanyaan ini tidak hanya diajukan oleh beliau. Tapi sebagian besar kita pun beberapa mengalami hal ini. Maka saya putuskan untuk menuliskan bab ini sebagai jawaban untuk yang mungkin punya pertanyaan serupa.
Dan mumpung 80 harian lagi Ramadhan. Kita sama-sama setel lagi hati kita agar kembali menikmati nikmatnya Bulan Ramadhan. Para ulama sering menyampaikan, apabila seorang manusia telah kehilangan nikmatnya beribadah kepada Allah, maka pasti hatinya telah mengeras atau rusak.
Baca juga: Ya Allah, Jagalah Para Ulama Kami
Sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam, “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR. Bukhori Muslim)
Sebab itu, Ulama ternama Syeikh Hasan Al Basri Rahimahullah berkata, “Jika kita ingin kembali merasakan nikmatnya ibadah, maka hindari 6 hal ini.”
1. Sengaja berbuat dosa dengan harapan kelak tobatnya diterima.
Banyak orang yang hatinya mulai mengeras lantaran ia mulai menyengaja dosa. Hati kita pada dasarnya berfungsi sebagai kontrol dan kompas akhlak.
Dulu, sewaktu kecil, saat kita pertama kali berbohong. Pasti terasa panik, gugup, jantung berdegup dan was-was. Seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit kebohongan mulai sering keluar dari mulut, maka kita pun jadi terbiasa dengan ucapan dusta.
Hati tak lagi bereaksi, jiwa tak lagi berguncang saat berkata dusta. Bahkan bagi sebagian orang, berbohong dengan membawa nama Allah adalah sebuah hal remeh baginya. Disumpah dengan Al Qur’an pun tak menjadikannya berhenti dari berbuat kedustaan dan kerusakan.
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com