ChanelMuslim.com – Grasak-Grusuk Night (Bag.3)
Dengan langkah lesu, mereka kembali ke pendopo 2 dengan tangan kosong. Merekapun berdiskusi tentang masalah ini.
“Gimana dong guys?” kata Rai.
“Ya mau gimana lagi? Kita harus buat plan lain inimah.” Kata Kirana
“Gamau nanya-nanya dulu?” tanya Rai meyakinkan.
“Nanya sama siapa? Teteh-teteh aja udah pada pulang!” sahut Shilla.
“Ya… ya udah deh, kita mau buat apa? Waktunya mepet. Ide aja gak ada!” tanya Rai pasrah.\
Baca Juga Cerita Sebelumnya: Grasak-Grusuk Night (Bag.2)
Grasak-Grusuk Night (Bag.3)
“Apa ya? yang simple gitu ajah deh!” sahut Namira.
“None betawi ajah gimana? kan cuman baju sama kain batik!” usul Naira.
“Itu mah sama ajah, emang ada kain batiknya?” jawab Kirana.
“Iya… dong…” kata Naira pada akhirnya.
Pendopo 2 seketika hening karena penghuninya sedang diam memikirkan ide yang bagus.
Rai yang gabut, iseng memainkan kemoceng rusak yang rencananya akan mereka buang karena bulunya tak sebanyak dulu.
Tiba-tiba muncul ide di kepala Kirana.
“Eh guys! kita buat burung garuda aja gimana?” usul Kirana.
“Pake apaan?” sahut Nasywa.
“Gue ada kain coklat, gambar aja jadi sayap gitu, ntar kemoceng itu bulunya dipakai untuk mahkota!”
“Eh iya bagus tuh! Semua setuju kan?” kata Namira.
Kelas 4C pun mengangguk serempak. Itu adalah ide yang brilian. Tapi masalahnya waktu mereka tidak kurang dari 1 hari dan besok pagi pun pasti ada upacara dan lomba-lomba sehingga mereka tidak akan sempat mengerjakan.
“Mau ngerjain kapan?” tanya Reva.
“Maraton malam ini? sanggup gak?” tanya Kirana.
“Sanggup!!” jawab 4C serempak.
Akhirnya malam itu mereka membagi tugas untuk mengerjakan kostum dan mahkota burung garuda. Sambil bercengkerama, tertawa riang di bawah rembulan.
Di malam itu, tak terasa mereka jauh lebih mengenal satu sama lain. Di malam itu, mereka saling berbgai dalam suka dan duka, bersama-sama saling menghibur satu sama lain dikala kantuk menyerang.
Sampai akhirnya mereka selesai mengerjakan kostum tersebut jam 11.30. Mereka kembali ke boarding dalam hati lega karena telah melakukan tugas mereka dengan baik dan khawatir dengan penampilan esok hari.
Oh iya! barang-barang untuk besok pun sudah mereka simpan rapi di dalam loker Shilla yang kosong. Sehingga tak perlu khawatir tercecer lagi.
Malam 17 Agustus
Malam ini adalah malam yang hikmat bagi seluruh warga JIGBs setelah mereka shalat isya’ berjama’ah dan makan malam. Tibalah mereka di penghujung acara 17 Agustus hari ini.
Berbagai lomba telah mereka lakukan membuat badan mereka merasa kelelahan. Tapi itu tak menyusutkan semangat mereka malam itu.
Bilqis, perwakilan kelas mereka, telah memakai gamis coklat dan bergo hitam. Ditambah sayap dan mahkota garuda sebagai hiasan.
Ia terlihat lebih cantik karena wajahnya dihias sedikit dengan ornamen kuning.
Acarapun dimulai, satu persatu kelas menunjukkan karya terbaiknya. Sekarang, tibalah waktunya kelas 4C yang tampil. Bilqis dengan percaya diri melakukan fashion show di lobby sekolah, ditonton seluruh penduduk JIGS.
Setelah itu, kelas 4C dipimpin Bilqis menyanyikan dan menarikan lagu “Manuk Dadali” bersama-sama. Penampilan mereka pun ditutup dengan tepuk tangan yang meriah.
Merekapun kembali ke tempat duduk mereka dengan rasa puas di hati mereka. Mereka tak peduli nanti menang atau kalah yang terpenting adalah mereka sudah tampil dengan sebaik mungkin.
End…
Ditulis oleh Raissa Fathina A, santri kelas 1 SMA Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc).[Ln]