ChanelMuslim.com – Grasak-Grusuk Night
H-2 Lomba
Siang hari yang cerah, Raissa, Namira dan teman-teman yang lain sedang berbincang santai. Tiba-tiba mereka teringat tentang Hari Kemerdekaan yang tinggal 2 hari lagi.
“Guys, lusa udah I-Cosplay loh!” kata Raissa.
“Waduh, Saski udah siap belom nih jadi Kartini?” tanya Shilla.
Memang rencananya Saskilah yang menjadi perwakilan kelas 4C.
Baca Juga Cerita Sebelumnya: Grasak-Grusuk Night (Bag.1)
Grasak-Grusuk Night (Bag.2)
“Aaaa, aku takut! Kalian yang benar yaa dandannya. Aku harus cantik pokoknya!” kata Saski bercanda.
“Tenang aja, selama ada Kirana semua terkendali!” balas Kirana bercanda.
“Btw, coba yuk kostumnya, biar pas hari H langsung pake aja!” usul Naya.
“Yuk, bilang ke Mim.” sahut Nasywa.
“Meeeem! Mau dong lihat kostumnya!!! teriak mereka bersama.
“Males ah, besok aja ya! aku ngantuk banget nih!” kata Mim yang sedang tidur.
“Yah, Mim gak asik! ya udahlah besok ajah!”
Malam H-1 Lomba
Di malam sebelum hari lomba I-Cosplay diadakan, kelas 4C berkumpul di pendopo 2 untuk persiapan lomba setelah isya’.
Namun, saat Mim ingin mengambil barang-barang untuk I-Cosplay, ia baru menyadari bahwa kain batik untuk kostum sudah tidak ada di tempat. Ia tidak tahu sejak kapan itu hilang. Iapun segera mengumumkannya kepada teman-temannya.
“Guys, we’re in trouble! kain batiknya ilang!” kata Mim.
“Demi apa!?”
“Yah, gimana dong!?”
“Serius Mim!?” seru yang lain ikut panik.
“Coba tanya sebelah-sebelah loker Mim dulu deh!” kata Nasywa berusaha menenangkan.
Akhirnya mereka bertanya pada orang-orang disekitar loker Mim. Kebetulan disana ada Adel, sehingga mereka bertanya padanya.
“Del, ngeliat kain batik gitu nggak?” tanya Alma.
“Hah? Yang mana? Mana gue tahu?” sahut Adel
“Yang biru loh” kata Mim.
“Ya mana gue tahu, emang kapan ilangnya?” Adel bertanya kembali, ia tak ingat pernah melihatnya.
“Gak tau deh!”
“Yah, sorry deh, gue gak tau kalo gitu” jawab Adel Final.
“Okay deh, thanks ya!”
Merekapun bertanya pada orang-orang sekitar loker. Sayangnya semua jawaban mereka sama seperti Adel.
Bersambung…
Ditulis oleh Raissa Fathina A, santri kelas 1 SMA Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc).[Ln]