ChanelMuslim.com – Waktu untuk melakukan pembebasan Konstantinopel tidaklah sebentar. Banyak bukti yang menjelaskan bahwa upaya pembebasan ini telah dilakukan sejak lama. Dimulai dari ratusan masehi sampai ribuan masehi, pembebasan itu baru terwujud.
Usaha-usaha pembebasan ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa setiap perjuangan itu berat dan panjang. Oleh sebab itu, kita harus bersabar dan tidak menyerah untuk menggapainya.
Baca Juga: Upaya Pembebasan Konstatinopel pada Masa Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan
Usaha Pembebasan Konstantinopel dari Masa ke Masa
Dikutip dari channel telegram Generasi Shalahuddin @gen.saladin, masa yang pertama terjadi pada 49 Hijriah / 669 Masehi.
Menurut Ibnu Jarir Ath Thabari dalam Kitab Tarikh-nya, Muawiyah bin Abi Sufyan menjadi muslim pertama yang merealisasikan tekad untuk membebaskan Konstantinopel.
Saat itu, ia mengamanahkan anaknya -Yazid bin Muawiyah- memimpin 300 ribu tentara dengan 300 kapalnya. Konstantinopel belum bisa dibebaskan dan seorang sahabat Abu Ayyub Al Anshari syahid di sana.
Masa berikutnya pada tahun 54-60 Hijriah / 674-680 Masehi. Masih di era Kekhalifahan Muawiyah bin Abi Sufyan, serangan ini berlangsung selama 6 tahun lamanya di bawah kepemimpinan Abdurrahman bin Khalid bin Walid.
Konstantinopel adalah pusat saraf negara Bizantium. Jika jatuh, provinsi-provinsi yang tersisa dari Kekaisaran tidak akan mungkin bersatu, dan akan menjadi gerbang besar bagi Kaum Muslimin membebaskan Eropa.
Namun, kali ini masih gagal, dan kegagalan serangan Muslimin terhadap Konstantinopel merupakan peristiwa yang menandai puncak gerakan Muawiyah sejak tahun 661.
Masa ketiga, tahun 98 Hijriah / 718 Masehi. Di era Kekhalifahan Sulaiman bin Abdul Malik (Umayyah), beliau mengamanahkan kepemimpinan pasukan pada saudaranya, Maslamah bin Abdul Malik membawa 200 ribu tentara dan 5000 kapal. Kegagalan ekspedisi ini melemahkan negara Umayyah.
Seperti komentar sejarawan Bernard Lewis, “Kegagalannya membawa dampak besar bagi kekuatan Umayyah. Pengeluaran finansial dari ekspedisi ini menyebabkan gejolak fiskal dan keuangan Kekhalifahan.” [Cms]
(Bersambung pada bagian kedua)