ChanelMuslim.com – Sikap Abu Dzar kepada Para Pejabat
Pada suara hari, ia ditemui oleh Abu Musa al-Asy’ari, dan demi dilihatnya Abu Dzar, maka dibetangkan kedua tangannya sambil berseru kegirangan dengan pertemuan itu.
“Selamat wahai Abu Dzar, selamat wahai saudaraku!” tetapi Abu Dzar menolak, katanya: “Aku bukan saudaramu lagi! Kita bersaudara dulu sebelum kamu menjadi pejabat dan gubernur!”
Demikian pula ketika pada suatu hari ia ditemuai oleh Abu Hurairah yang memeluknya dengan tangan, katanya: “Menyingkirlah dariku, bukankah kamu telah menjadi seorang pejabat, hingga terus menerus mendirikan gedung, memelihara ternak dan mengusahakan pertanian!”
Baca Juga: Pahlawan yang Mampu Menembus Bahaya
Sikap Abu Dzar kepada Para Pejabat
Abu Hurairah menyanggah dengan gigih dan menolak semua desas-desus itu.
Mungkin Abu Dzar bersikap keterlaluan dalam pandangannya, terhadap harta dan kekuasaan. Tetapi ia mempunyai logika yang harus dikukuhkan dengan kebenaran dan keimanannya.
Maka Abu Dzar berdiri dengan cita-cita dan karyanya, dengan fikiran dan perbuatannya, mengikuti pola yang telah dicontohkan bagi mereka oleh Rasulullah dan kedua shahabatnya Abu Bakar dan Umar.
Dan seandainya sebagian orang melihat, bahwa ukuran itu terlalu ideal yang tak mungkin dapat dicapai, tetapi Abu Dzar menyaksikannya sebagai contoh nyata, yang telah menggariskan jalan hidup dan usaha, terutama bagi pribadi yang hidup di masa Rasulullah.
Yakni, yang melakukan shalat di belakangnya, berjihad bersamanya dan telah mengambil bai’at akan patuh dan mentaatinya.
Lagi pula, sebagaimana telah kita kemukakan, dengan penglihatannya yang tajam ia melihat bahwa harta dan kekuasaan itu mempunyai pengaruh menentukan terhadap nasib manusia.
Oleh sebab itu, setiap kebobrokan yang menimpa amanat tentang keadilan dan kekuasaan dalam soal harta akan menimbulkan bahaya hebat yang harus segera disingkirkan. [Ln]