ChanelMuslim.com – Jihad bagi Mereka yang Lelah Hati, Oleh: Ustadz Umar Hidayat, M.Ag
Bersyukurlah masih punya hati, di zaman ketika banyak orang yang tidak peduli lagi. Bahkan kehilangan hatinya. Tepatnya hatinya telah mati. Mungkin karena hatinya lelah. Istirahatlah.
Lelahnya hati, lebih banyak disebabkan hidupmu ingin selalu memenuhi semua keinginan orang lain. Kamu lelah sebab kehilangan dirimu sendiri, dan terus berjuang agar hidupmu seperti mereka. Dan akan semakin lelah dengan semua itu.
Baca Juga: Jihad yang Paling Dicintai Allah
Jihad bagi Mereka yang Lelah Hati
Berburu untuk sesuatu yang tidak ada habisnya. Kamu jadi mudah mengeluh. Gelisah. Urakan. Hilang rasa pedemu. Hilang rasa syukurmu. Padahal setiap kita punya kapling takdirNya. Setiap kita ada keunggulan dan pasti ada kekurangannya. Berburu agar menuruti setiap keinginan semua orang adalah mustahil. Hati jadi lelah tak berkesudahan.
Lelahnya hatimu, sebanding dengan keridhloanmu pada apa yang Dia beri. Tidak ridho artinya tidak mau menerima. Mungkin tak rela. Hidup pinginnya seperti seenaknya sendiri. Hari ini A, besok B, lusa D, dst. Ingat boleh jadi kamu ingin tetapi belum tentu baik bagimu. Kamu suka itu, tetapi sebetulnya tidak kamu butuhkan. Lelahlsh hatimu.
Tak perlulah kamu menggadaikan hidupmu hanya untuk memenuhi harapan mereka. Apalagi kamu tak akan kuasa untuk itu. Berhentilah. Lebih baik jadilah diri sendiri. Meskipun itu sederhana. Dianggap biasa. Bahkan remeh menurut sebagian mereka. Yang penting kamu merdeka, berdiri di kaki sendiri. Mungkin yang perlu kamu lakukan adalah upaya untuk selalu melakukan yang terbaik di setiap keadaan.
Mungkin kamu sedang lupa, atau kamu sedang dikuasai emosi (ingin seperti mereka), bahwa Dia telah memberimu yang terbaik. Itulah kapling takdirmu. Hatimu akan lebih lega jika menerimanya. Pasti apa yang Dia beri untukmu tak akan menyiakanmu. Tugasmu hanya mencegah yang buruk dan memupuk kebaikan.
Belajar menerima apa yang terjadi dengan penerimaan yang baik, memang tidak mudah. Butuh perjuangan dan so pasti pengorbanan. Dan kesungguhan itulah yang akan mengantarkanmu pada harapanNya. Inilah makna sesungguhnya jihad bagi diri sendiri, mujahidunn linafsih, bagi meeka gang lelah hati.
Semoga…
Wallahu A’lam. [Ln]