Chanelmuslim.com-Investasi harta wakaf dalam Islam merupakan sesuatu yang unik karena berbeda dengan investasi di sektor pemerintah (public sector) maupun swasta (private sector). Saking uniknya, sektor ini kadang disebut sebagai ‘sektor ketiga’ (third sector). Lalu, bagaimana memaksimalkan wakaf untuk kepentingan umat?
Harta wakaf dapat dimanfaatkan dengan cara dikelola dan diinvestasikan. Investasi adalah menempatkan modal dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan atas modal tersebut. Investasi juga bertujuan untuk mengurangi tekanan inflasi sehingga kekayaan yang dimiliki tidak merosot nilainya.
Investasi erat hubungannya dengan perbankan dan pasar modal. Umumnya, investasi dikategorikan menjadi dua, yaitu: real asset (gedung, kendaraan dsb) dan financial asset (deposito, obligasi, reksadana dan pasar modal).
Investasi harta wakaf dalam Islam merupakan sesuatu yang unik karena berbeda dengan investasi di sektor pemerintah (public sector) maupun swasta (private sector). Saking uniknya, sektor ini kadang disebut sebagai ‘sektor ketiga’ (third sector). Karena harta wakaf tidak didasarkan pada target pencapaian keuntungan bagi pemodal saja, tetapi lebih kepada unsur kebajikan dan kerja sama.
M. Cholil Nafis, Lc., PhD., Ketua Departemen Dakwah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam acara 3rd IIFF (Indonesian Islamic Finance Forum) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Sabtu (19/11).
“Kegiatan investasi yang dimaksud adalah upaya pengembangan, pendayagunaan, memberi nilai tambah secara ekonomi serta meningkatkan nilai manfaat sosial atas harta wakaf,” tambah Cholil.
Kegiatan yang ditujukan pada sektor riil tersebut dijalankan dengan menggunakan dana wakaf yang dihimpun sesuai program wakaf. Serta dapat pula dilakukan penghimpunan dana dengan cara kerja sama investasi dari para investor menggunakan pola musyarakah, ijaroh (salah satu jenis akad) dan jenis investasi lainnya sesuai syariah.
Wakaf dianggap lebih menjamin karena adanya ketentuan bahwa tidak boleh menjual atau mengubah aset menjadi barang konsumtif, tetapi harus tetap dijadikan aset produktif. Secara teoretis, wakaf harus selalu berkembang dan bahkan bertambah menjadi wakaf-wakaf baru.
Acara yang dihadiri oleh kalangan yang memiliki awareness terhadap perkembangan ekonomi syariah di Indonesia ini terbilang sukses dan lancar. Terlihat dari antusias para peserta yang hadir saat itu. Terdapat sekitar 400 peserta yang memadati aula utama lantai satu gedung BEI tersebut.(ra/ind)