ChanelMuslim.com – Salman Al-Farisi sedang duduk di bawah naungan sebatang pohon yang rindang berdaun rimbun, di muka rumahnya di kota Madain, sedang menceritakan kepada shahabat-shahabatnya perjuangan berat yang dialaminya demi mencari kebenaran, dan mengisahkan kepada mereka bagaimana ia meninggalkan agama nenek moyangnya bangsa Persi, masuk ke dalam agama Nasrani dan dari sana pindah ke dalam agama Islam.
Betapa ia telah meninggalkan kekayaan berlimpah dari orang tuanya dan menjatuhkan dirinya ke dalam lembah kemiskinan demi kebebasan fikiran dan jiwanya. Betap ia dijual di pasar budak dalam mencari kebenaran itu, bagaimana ia berjumpa dengan Rasulullah dan iman kepadanya.
Baca Juga: Lambaian Api Kemenangan yang Terpancar dari Batu Besar
Cerita Salman Al-Farisi Mencari Kebenaran
Marilah kita dekati majelisnya yang mulia dan kita dengarkan kisah menakjubkan yang diceritakannya.
“Aku berasal dari Isfahan, warga suatu desa yang bernama Ji. Bapakku seorang bupati di daerah itu, dan aku merupakn makhluq Allah yang paling disayangiunya.
Aku membaktikan dalam agama Majusi, hingga diserahi tugas sebagai penjaga api yang bertanggung jawab atas nyalanya dan tidak membiarkannya padam.
Bapakku memiliki sebidang tanah dan pada suatu hari aku disuruhnya ke sana. Dalam perjalanan ke tempat tujuan, aku lewat disebuah gereja milik kaum Nashrani. Kudengar mereka sedang sembahyang, maka aku masuk ke dalam untuk melihat apa yang mereka lakukan.
Aku kagum melihat carta mereka sembahyang, dan kataku dalam hati: “Ini lebih baik dari apa yang aku anut selama ini!” Aku tidak beranjak dari tempat itu sampai matahari terbenam, dan tidak jadi pergi ke tanah miliki bapakku serta tidak pula kembali pulang, hingga bapak mengirim orang untuk menyusulku.
Karena agama mereka menarik perhatianku, kutanyakan kepada orang-orang Nashrani dari mana asal-usul agama mereka. “Dari Syria” ujar mereka. [Ln]
Bersambung…