ChanelMuslim.com – Menyiapkan anak masuk pesantren kadang penuh dramanya ya Bund. Harus nangis dulu, harus membesarkan hati dulu, harus merayu dulu, harus ikhlas, dan “harus-harus” lainnya.
Melihat situasi zaman yang semakin krisis moral, memasukkan anak ke pesantren menjadi salah satu alasan orang tua agar anak bisa mendalami ilmu agama lebih jauh.
Namun, tentunya tidak mudah mengajak anak untuk mau masuk pesantren. Oleh karenanya daripada orang tua memaksakan mereka, lebih baik orang tua mengatur strategi agar anak mau masuk pesantren dengan kerelaan hatinya. Karena yang akan menjalani kehidupan pesantren bagaimanapun tetaplah anak.
Berikut tips yang bisa Bunda terapkan kepada anak jika mengharapkan ia masuk pesantren.
1. Bicarakan kepada anak tentang kehidupan pesantren, dan apa harapan orang tua pada anak. Beri pendekatan yang bersahabat, jangan mengancam atau memaksanya. Tidak jarang anak yang dipaksa akan sering melakukan pelanggaran di pesantren, tentu Bunda tidak akan mengharapkan itu.
Membicarakan suasananya dan beri testimoni dari beberapa anak sahabat yang sudah masuk pesantren. Dan bicarakan pula tujuan-tujuan yang akan dicapai ketika di pesantren.
Baca Juga: Hukum Memasukkan Anak ke Pondok Pesantren dalam Usia Belum Baligh
Tips Menyiapkan Anak Masuk Pesantren
2. Beri beberapa rekomendasi pesantren yang telah orang tua survey. Ajak anak untuk melihat langsung suasana pesantren tujuan, biarkan anak merasakan sendiri suasana pesantren meskipun hanya sekedar melihat-lihat.
Setelah itu, biarkan mereka memilih pesantren yang dia sukai. Jangan memaksakan kehendak orang tua. Oleh karena itu, sebisa mungkin pesantren yang direkomendasikan telah memenuhi harapan Bunda dan Ayah.
Orang tua juga bisa berikan informasi tentang kelebihan-kelebihan pesantren yang direkomendasikan tersebut.
3. Hidupkan suasana rumah layaknya di pesantren. Bunda dan ayah bisa membuat jadwal aktivitas dirumah sebagaimana pesantren pada umumnya. Mulai dari bangun tahajud, shalat subuh, mengaji bersama, shalat berjamaah dll.
Ini bertujuan agar anak tidak terlalu kaget saat masuk pesantren. Di pesantren nanti mungkin akan banyak aktivitas yang tidak dilakukan di rumah, oleh karena itu supaya anak lebih siap, minimal ciptakan suasana rumah yang mendekati suasana pesantren.
Selain itu, batasi penggunaan gadget di waktu-waktu tertentu. Misal, orang tua bisa menjadwal waktu anak bermain hp seminggu sekali saat hari libur. Begitu pula dengan jadwal menonton tv. Karena di pesantren pada umumnya santri tidak diberikan akses sama sekali dengan gadget kecuali untuk kebutuhan dengan keluarga saja.
Point ini penting, sehingga sangat membutuhkan kedisiplinan, baik dari anak maupun orang tua. Jika anak melanggar, orang tua bisa memberikan peringatan dan kembali mempertegas peraturan. Lama-lama anak akan terbiasa jika orang tua mampu menerapkan kedisiplinan apapun kondisinya.
4. Orang tua harus ikhlas. Memang berat melepas anak ke pesantren dan tidak bisa bertemu denganya setiap hari. Tapi demi kebaikan tentunya orang tua harus ikhlas melepaskannya. Awalnya mungkin terasa berat, namun hasil yang akan didapatkan insyaAllah akan sangat memuaskan.
Jika orang tua ikhlas maka anak juga akan lebih siap untuk berpisah sementara dengan keluarganya. Lagi pula, di pesantren pada umumnya akan ada jadwal tiap beberapa kali dalam sebulan untuk berkunjung.
Semangat ya Bunda dan Ayah. Semoga dengan menerapkan cara di atas anak akan lebih siap masuk pesantren dengan kerelaan hati. [Ln]