ChanelMuslim.com – “Anaknya sopan-sopan Mam, juga mandiri,” demikan sedikit laporan via sms dari seorang guru yang melawat sebuah sekolah di Malaysia.
“Kok bisa gitu yaa?”
Aku jawab, “Itu culture. Dari keluarga Melayu dan culture itu dibangun juga oleh pemerintah.”
Jadi begini, Malaysia itu terdiri dari tiga etnis, yaitu Melayu, China dan India. Agar Melayu tetap eksis maka banyak kebijakan-kebijakan pemerintah yang lebih pro pada Melayu. Istilahnya bumiputera dan digalakkan juga untuk mereka memiliki anak banyak.
Menurutku perempuan Malaysia, hebat! Karena anak banyak minimal 5. Ada yang 10, 12, atau 15, tapi mereka juga kerja dari pagi hingga sore hari. Tidak ada khadimah dan mereka juga sekolah tinggi.
Baca juga: Jujur Saja, Ini Tentang Pendidikan (Bag. 2)
Makanya kalau ada guru atau mad’u yang lemas-lemasan atau sakit-sakitan, saya nggak kasihan sama sekali. Kejam ya? Karena saya banyak melihat perempuan kuat dan hebat di luar sana.
Saya ingat waktu ikut pengajian mingguan. Kami lakukan di malam hari pukul 9 sampai pukul 12 malam. Lebih karena semua anggota usrah baru bisa ada waktu bebas di malam hari.
Mereka juga pandai mendidik anak. Anak-anaknya, semua menurut-menurut dan lembut-lembut serta sopan. Tidak pakai teriakan. Hormat pula pada orangtua.
Dengan banyaknya anak dan mereka juga nggak mau terlalu terikat dengan urusan rumah tangga saja. Maka mereka melakukan kaderisasi yang luar biasa pada anak-anak mereka.
Allah berfirman, “Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?” (QS. An Nahl: 72)
Bersambung.
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: